Dalam penantian wajah kasih Mushthafa,
berkhidmat dengan bakti tulus untuk negeri.
Selamat datang saudara tercinta, di sini,
di bahtera bersama: majulah-IJABI.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk" (QS 3:103)
"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusak kehormatan dan nama baiknya" (HR Muslim)
Tidak terasa, ternyata sudah dua tahun telah berlalu sejak kepergian Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat dan Ibu Hj. Euis Kartini binti H. Iri Suhanda. Hari-hari ini kita akan memasuki tahun kedua perasaan kehilangan yang berat itu. Mari mendawamkan doa untuk beliau berdua, menitipkan namanya dalam doa-doa kita. Jangan lupa juga untuk mengikuti majelis-majelis ilmu tentang ajaran Allahyarham yang disalurkan melalui beberapa kanal di MajulahIJABITV, SerojaTV, JRTV, dan MisykatTV
Berkah Putra Ka'bah
Waktu itu, 13 Rajab, 30 tahun setelah peristiwa yang menggemparkan tahun gajah. Kabar bahagia segera disampaikan pada ayahnya. Rona sukacita terpancar jelas di mukanya. “Beri dia nama, Abah...” ujar sang Ibu. Abu Thalib sang ayah berkata: “Kita tidak akan melakukan apa-apa, sebelum Muhammad putra Abdullah datang melihatnya...” Muhammad menamainya Ali. Ialah yang membesarkan dan mendidiknya. Dengan kasih sayang Abu Thalib dan Fathimah yang telah merawatnya, Muhammad tahu kini gilirannya untuk membalas kebaikan orangtua asuhnya. Ketika usaha Abu Thalib sedang menurun, Muhammad mengambil Ali dalam asuhannya: mendidik, membesarkan, merawat dan mengasihinya. |
IJABI Pare-Pare : Peduli Banjir Kota Pare-Pare
Warga sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari PD Ijabi Parepare, karena sangat membantu meringankan beban penderitaan warga terdampak banjir yg belum bisa mencari nafkah dan masih trauma dengan kejadian tersebut. "Terima kasih banyak Pak atas bantuan dan kepeduliannya kepada kami”, ujar seorang warga yg berada di posko bencana. |
Mazhab-Mazhab Itu Hanya Jalan Saja, Tujuan Beragama Itu Sama Saja“Yang paling banyak memasukkan orang ke surga, adalah taqwa (kesadaran ketuhanan, yang lagi-lagi bermakna spiritualitas dan kemampuan membawa diri dengan cara yang mendatangkan keridhaan Allah dan menghindari apa-apa yang membuat-Nya tidak ridha) dan amal shalih.”
Inilah Islam, inilah tujuan keberislaman. Inilah akhir yang harus kita tuju dalam kehidupan kita sebagai Muslim. |
Di Milad Allahyarham Jalaluddin Rakhmat, IJABI Sultra Berbagi Cinta Untuk Kaum PapaDi ujung jalan puncak perbukitan, di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) swadaya khusus penyandang disabilitas, SLB Kusuma Bangsa, yang beberapa bulan lalu bangunan sekolahnya roboh diterpa angin kencang, dua relawan pengelola SLB yang tuna netra dan seorang lagi kedua kakinya pincang bertumpu pada setangkai tongkat kayu, menengadahkan kedua telapak tangan ke langit dibawah terik panas matahari siang bolong. Bibir kering mereka melafalkan doa keselamatan dan surah Al-Fatihah yang terbang bersama semilir angin ke langit– diperuntukkan khusus kepada perjalanan ruh mendiang Alayarham Jalaludin Rakhmat di alam barzah.
|
Rekonstruksi Metode Kritik Hadis Dengan Paradigma InterdisiplinerPrinsip keadilan rawi adalah produk pemikiran, dan karena itu boleh dikritik bahkan dirubah. Sama dengan kitab Sahih Bukhari yang juga ijtihad penulisnya dalam menghimpun riwayat yang ia yakini sahih. Walaupun yang diyakini sahih itu belum pasti berasal dari Nabi. Sifatnya tetap dzanni al-wurud wa al-thubut. Tidak seperti wahyu al-Qur’an yang bersifat qat’i. Kitab hadis sahih sekalipun tetap tidak tahan kritik. Tidak boleh disakralkan. Karena itu, ungkapan Kitab Sahih al-Bukhari asahhu al-kutub tahta adimi al-sama ba’da kitabillah, sangat berlebihan dan tidak ilmiah. Karena terbukti banyak riwayat ahlibid’ah nashibi–juga ahlibid’ah lain–dalam Sahih Bukhari. Yang mana hal ini bertentangan dengan prinsip koherensi empiris sebagai standar metodologi penelitian ilmiah modern.
|
Peringatan Asyura IJABI Jawa Barat, Tangisan Itu Terwujud Dalam Kepedulian Dan Perkhidmatan.Disela ungkapan tangis atas syahidnya Imam Husein as, terselip berbagai akhlak agung yang dapat dijadikan contoh untuk sentiasa kita lakukan. Imam Husein a.s telah memberikan teladan betapapun menderitanya, betapapun teraniayanya, betapapun tertindasnya kita, hendaknya kepedulian terhadap sesama, selalu menghiasi setiap prilaku pengikutnya. Prilaku santun, menunaikan hak, akan selalu terbawa bagi mereka yang meneladani akhlak Karbala'i.
|
Pekan Asyura bersama IJABI SukabumiAsyura telah berlalu, namun kesedihannya akan senantiasa melekat dalam kalbu-kalbu kita hingga akhir hayat. Tiada kata yang mampu mengungkapkannya, selain harapan yang dipanjatkan. Harapan akan sebuah pertanyaan “Duhai diri.. apakah kami termasuk ke dalam golongan mereka yang syahid di tanah Karbala? Duhai beruntungnya mereka.”
|
IJABI Probolinggo : Khidmat Asyura 1444 HMuharram adalah bulan duka keluarga Nabi Saw, Muharram dan Karbala adalah saksi sejarah pilu para syuhada Karbala. Karbala adalah rangkaian dari dua kata karbun dan bala yang artinya kesedihan dan derita. Karbala adalah simbol perjuangan Ahlulbaitt Nabi dan para pengikutnya di dalam upaya memisahkan antara Islam Muhammadi dan Islam Umawi.
|
IJABI Bangka Belitung, “Semangat Asyura Meraih Kemerdekaan Sejati”Peringatan 'Asyura tahun ini yang dilaksanakan oleh PW. IJABI Bangka Belitung mengusung tema "Dengan Semangat 'Asyura Mari Kita Raih Kemerdekaan Sejati", dimana tahun ini bukan Muharram bertepatan dengan bulan peringatan hari Kemerdekaan Negara kita tercinta Republik Indonesia. Kemerdekaan sejati yang diartikan bahwa semangat untuk menjunjung nilai-nilai kebenaran itu hadir dari dalam diri sendiri bukan sebagai suatu paksaan dari orang lain. Kita sebagai jamaah pengikut Imam Husein mempunyai keyakinan penuh dalam diri untuk memegang teguh nilai-nilai kebenaran yang kita yakini.
|
Meraih Kebahagiaan Ala Tafsir Kang Jalal
Dalam buku Tafsir Kebahagiaan, Kang Jalal membahas makna kebahagiaan lewat sudut pandang yang sangat unik dan kaya. Kang Jalal menunjukkan bahwa hanya rasa bahagia yang ada di dalam diri seseoranglah yang akan mengantarkan orang tersebut menjadi orang yang baik. “Ketika Anda bahagia, Anda membangun sumber daya intelektual dengan berpikir lebih kreatif, toleran dengan perbedaan, terbuka pada ide-ide baru, dan belajar lebih efektif,” tulis Kang Jalal. |
Kang Jalal Menghadap Sang Kekasih
Kang Jalal sudah lama terkenal sebagai ilmuwan. Keilmuannya di bidang ilmu komunikasi. Tapi sangat terkenal sebagai cendekiawan muslim. Beliau sangat sering ke Makassar. Saudara-saudara muslim Syiah di Makassar adalah jamaah Kang Jalal. Kang Jalal adalah tokoh dan cendekiawan muslim Syiah di Tanah Air. Dengan kewafatannya, negeri ini kehilangan seorang pemikir aktifis muslim yang besar. |
Telah Dikunjungi Sebanyak
Statistik Kunjungan