Zuhairi Misrawi
Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU)
Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU)
Zuhairi Misrawi, cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) dan analis pemikiran dan politik Timur-Tengah tengah melakukan perjalanan ziarah ke Irak. Bersama jamaah Arbain Walk IJABI, Gus Mis –sapaan akrab Zuhairi- akan bergabung bersama jutaan peziarah dari berbagai negara menuju Karbala dalam prosesi Ziarah Arbain mengenang 40 hari syahadah Imam Husain, cucu Rasulullah Muhammad saw. Sebagai penulis produktif, tak lupa Gus Mis menuliskan catatan perjalanannya.
Kota Qom selalu berada di hati saya. Saya jatuh hati pada kota ini sejak pertama kali menginjakkan kaki beberapa tahun lalu. Kota ini dikenal sebagai kota yang melahirkan para ulama Iran. Dan ada yang istimewa lagi, bahwa di kota ini terdapat makam Sayyidah al-Ma'shumah, yaitu Sayyidah Fatimah bin Musa al-Kadzim. Ia adik dari Imam Ridha, yang sebelumnya saya juga berziarah di kota Mashad.
Setiap hari ada ribuan orang berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah ini. Bagi pengikut Ahlul Bait, ziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah laksana berziarah ke makam Sayyidah Fatimah al-Zahra, yang makamnya masih misterius hingga saat ini.
Saya sendiri merasakan ada getaran spiritual tersendiri setiap berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah di Qom. Seorang perempuan yang hidupnya ia habiskan untuk beribadah dan memperjuangkan ajaran Rasulullah SAW dan keluarganya.
Maka dari itu, para keluarga Nabi, seperti Imam Ridha, Imam al-Jawwad, dan Imam Ja'far menganjurkan agar kita berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah. Saya termasuk sebagai aktivis Ziarah yang tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk selalu berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah. Shalawat.
Setiap hari ada ribuan orang berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah ini. Bagi pengikut Ahlul Bait, ziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah laksana berziarah ke makam Sayyidah Fatimah al-Zahra, yang makamnya masih misterius hingga saat ini.
Saya sendiri merasakan ada getaran spiritual tersendiri setiap berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah di Qom. Seorang perempuan yang hidupnya ia habiskan untuk beribadah dan memperjuangkan ajaran Rasulullah SAW dan keluarganya.
Maka dari itu, para keluarga Nabi, seperti Imam Ridha, Imam al-Jawwad, dan Imam Ja'far menganjurkan agar kita berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah. Saya termasuk sebagai aktivis Ziarah yang tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk selalu berziarah ke makam Sayyidah al-Ma'shumah. Shalawat.
Di sekitar makam Sayyidah al-Ma'shumah juga terdapat makam beberapa ulama yang sangat dikenal, seperti Syaikh Tabatabai, pengarang kitab tafsir al-Mizan yang sangat fenomenal, Syaikh Murtadha Mutahhari, Syaikh Bahjat, dan lain-lain.
Selain itu, selama berada di Qom, saya selalu dimanja dengan buku-buku dengan kualitas akademis yang luar biasa. Saya beruntung bisa mengenal khazanah Ahlul Bait dari sumber aslinya, bukan dari sumber sekunder. Tugas saya setelah ini adalah menulis khazanah Ahlul Bait agar dikenal lebih baik di bumi pertiwi.
Selain itu, selama berada di Qom, saya selalu dimanja dengan buku-buku dengan kualitas akademis yang luar biasa. Saya beruntung bisa mengenal khazanah Ahlul Bait dari sumber aslinya, bukan dari sumber sekunder. Tugas saya setelah ini adalah menulis khazanah Ahlul Bait agar dikenal lebih baik di bumi pertiwi.