Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU)
Zuhairi Misrawi, cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) dan analis pemikiran dan politik Timur-Tengah tengah melakukan perjalanan ziarah ke Irak. Bersama jamaah Arbain Walk IJABI, Gus Mis –sapaan akrab Zuhairi- akan bergabung bersama jutaan peziarah dari berbagai negara menuju Karbala dalam prosesi Ziarah Arbain mengenang 40 hari syahadah Imam Husain, cucu Rasulullah Muhammad saw. Sebagai penulis produktif, tak lupa Gus Mis menuliskan catatan perjalanannya.
Ali bin Musa bin Al-Ridha al-Murtadha adalah nama lengkapnya. Silsilahnya berasal dari jalur Imam Husein a.s., cucu Rasulullah SAW. Karena itu, namanya begitu harum dalam khazanah Islam, termasuk dalam khazanah Sunni. Lebih-lebih khazanah Ahlul Bait menyebutkan Imam Ridha a.s. sebagai Imam ke-8.
Selama di Mashad saya berziarah ke makam Imam Ridha yang menempati "haram" yang luasnya mencapai 100 hektar. Ini lokasi masjid yang paling luas dengan arsitektur yang luar biasa indahnya.
Imam Ridha a.s. selalu berada di hati umat Islam karena hidupnya dihibahkan untuk berbakti pada tegaknya nilai-nilai Islam. Ia selalu menempatkan keadilan dan kasih-sayang dalam mengambil setiap kebijakan. Makanya Ia dikenal sebagai "arif" dan "wali".
Di makamnya, ada puluhan ribu, mungkin ratusan ribu orang yang berziarah. Mereka bertawassul kepada Imam agar syafaatnya selalu menyinari kehidupan dunia dan akhirat. Saya termasuk orang yang beruntung karena bisa berziarah di makamnya.