Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU)
Zuhairi Misrawi, cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) dan analis pemikiran dan politik Timur-Tengah tengah melakukan perjalanan ziarah ke Irak. Bersama jamaah Arbain Walk IJABI, Gus Mis –sapaan akrab Zuhairi- akan bergabung bersama jutaan peziarah dari berbagai negara menuju Karbala dalam prosesi Ziarah Arbain mengenang 40 hari syahadah Imam Husain, cucu Rasulullah Muhammad saw. Sebagai penulis produktif, tak lupa Gus Mis menuliskan catatan perjalanannya.
Itulah ungkapan cinta dari pencinta dan pengikut Ahlul Bait. Bagi saya yang tumbuh dalam tradisi NU, mencintai dan menghormati Ahlul Bait selalu kami kumandangkan dalam tahlil dan shalawat Asyghil yang dipopulerkan oleh Imam Ja'far al-Shadiq.
Berziarah ke al-Kadzimain punya citarasa tersendiri. Masjid yang tidak terlalu luas, tapi terasa shalawat dan doa-doa terus berkumandang dari para peziarah. Saya langsung gunakan waktu untuk berziarah dan melaksanakan shalat tahajud sembari menunggu waktu shalat subuh berjemaah di Masjid al-Kadzimain.
Selain itu, saya sempat juga belanja dua buku tentang biografi Imam Ali bin Abi Thalib dan Imam Husein. Fenomena yang unik karena di masjid ada toko buku yang dibuka 24 jam. Rasa senang tiada terkira bagi pencinta buku seperti saya karena dapat membeli buku-buku yang berkualitas. Kebetulan saya sedang mempersiapkan penulisan 3 buku tentang sosok besar dalam Ahlul Bait, yaitu Sayyidah Fatimah al-Zahra, Imam Ali bin Abi Thalib, dan Imam Husein.
Sayangnya, kami dilarang membawa HP dan kamera ke dalam Masjid al-Kadzimain. Jadi maafkan tidak ada foto-foto di dalam masjid dan dharih Imam Musa al-Kadzim dan Imam al-Jawwad. Foto yang saya sebarkan adalah foto dari pintu utama dan suasana pasar di sekitar Masjid.