Majulah IJABI
Hubungi kami di
  • Teras
  • Beranda Ustadz Jalal
  • Khazanah
  • IJABI
  • IJABIkita
  • IJABITube

Kuhormati dan Kupelajari Semua Mazhab,Tapi...    MAZHAB "HANYALAH" MAZHAB

30/8/2022

 
Haidar Bagir
(Pengajar Tasawuf dan Penggagas Gerakan Islam Cinta)
Maka aku belajar dari mana saja
Ada banyak kebenaran dalam Sunnisme
Ada juga dalam Syiahisme
Bahkan juga ada dalam mazhab-mazhab lainnya
Tak juga aku percaya bahwa
semua yang ada di satu mazhab
benar belaka
Para penafsir dan mujtahid itu memang adalah pewaris Nabi
Tapi apakah kita akan bilang bahwa
Sebaik apa pun mereka
Mereka maksum
seperti pendahulunya? 


Picture
Sumber Foto Whiteboard Jurnal
Bagi pengikut sebuah mazhab
Mazhabnya adalah penafsiran Islam yang benar
Bagi kaum Sunni, Sunnisme adalah penafsiran Islam yang benar
Bagi kaum Syiah, Syi'ahisme adalah penafsiran Islam yang benar
Tak apa
Semua baik-baik saja

Aku?
Aku percaya semua mazhab
atau manhaj adalah cara penafsiran yang absah (legitimate)
Bisa diterima sebagai benar
Bagiku Sunnisme adalah absah
Syi'isme adalah absah

Tapi aku menolak identifikasi Islam dengan satu mazhab saja
Bahwa tak ada kebenaran di luar satu mazhab saja
Bagiku
Islam itu luas
Ia adalah ilmu Tuhan
yang tak terbatas
Suatu mazhab bisa benar
Tapi ia tak meliputi semua kebenaran Islam
Bahkan pandangan-pandangan dalam satu mazhab
Mazhab apa pun
bisa mengandung kesalahan

Kita percaya Nabi Muhammad maksum
Bahkan pun jika
seperti kaum Syiah
Para Imam juga maksum, tapi
Para penafsir setelah Nabi bukan maksum
Juga setelah para Imam
Mereka bisa salah juga
​
Para ulama Syiah saja
setidaknya sebagiannya
Bilang bahwa kepercayaan kepada Para Imam
bukanlah keniscayaan (dharuriyah) agama Islam
Itu hanya prinsip (ushul) mazhab (Syiah)
Bagi para ulama seperti ini
Muslim tetap Muslim yang paripurna
meski tak meyakini Imamah

Lalu soal penafsir
setelah Nabi dan Para Imam Itu?
Bukankah para penafsir di kalangan Sunnisme sendiri
bisa berbeda pendapat?
Demikian pula dalam Syiahisme?

Imam Syafii katakan
"Pendapatku kuyakini benar, tapi berpeluang salah
Pendapat orang lain kuyakini salah
tapi berpeluang benar"

Maka, "Ketika hadits shahih (yang berbeda dengan pendapatku sebelumnya) ditemukan, maka itulah mazhabku (pendapatku sekarang)”
Akankah kita pikir bahwa para mujtahid dalam Syiahisme tak
juga mungkin salah?

Bukankah, juga,
sebagaimana para ulama Sunni,
para mujtahid Syiah banyak berbeda pendapat
di antara mereka sendiri?

Maka aku belajar dari mana saja
Ada banyak kebenaran dalam Sunnisme
Ada juga dalam Syiahisme
Bahkan juga ada dalam mazhab-mazhab lainnya

Tak juga aku percaya bahwa
semua yang ada di satu mazhab
benar belaka
Para penafsir dan mujtahid itu memang adalah pewaris Nabi
Tapi apakah kita akan bilang bahwa
Sebaik apa pun mereka
Mereka maksum
seperti pendahulunya?

Aku buka dadaku
lapang-lapang
'tuk menerima kebenaran dari mana saja
Tapi tak kukunci akal
karunia-Nya kepadaku
Kubersihkan jiwaku
sebersih bisa
Kurendahkan hatiku
serendah-rendahnya
Lalu kuminta petunjuk dari-Nya
​
Setelah itu?
Kan kukritisi pandangan dalam mazhab apa saja
Dan kuambil yang terbaik di antara semuanya
Semoga Allah ridha saja....
​
27082022

web counter

Comments are closed.

    Taqrib

    Picture
    Tulisan tentang Persatuan Islam

    Literatur

    Picture
    Sumber e-book dan literatur lainnya

    Ramadhan 1439H

    Serba-Serbi Ramadhan, catatan ringan Ust Miftah Rakhmat untuk hikmah Ramadhan 1439H

    ​Jangan Nilai Buku dari Sampulnya
    ​Zaman Post Truth
    ​Doa dan Puasa
    ​Islam User-Friendly
    ​Sahur dan Imsak
    ​Ta'jil
    ​Membuang Keakuan
    ​Ramadhan di Antara Hisab dan Rukyat
    Empati

    Kategori

    All
    Ahlulbait
    Akhlak
    Arbain1441
    Asyura
    Dunia Islam
    Fikih
    Imam
    Indonesia
    Khutbah
    Pendidikan
    Perempuan
    Ramadhan 1435H
    Ramadhan 1439H
    Sejarah Islam
    Sosial
    Tafsir
    Ushuluddin


    Arsip

    Alquran
    Hadis
    Sejarah 
    Fikih
    Akhlak
    Sastra

    RSS Feed



Picture
2012-2018 © IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia)
Hubungi kami melalui: