Majulah IJABI
Hubungi kami di
  • Teras
  • Beranda Ustadz Jalal
  • Khazanah
  • IJABI
  • IJABIkita
  • IJABITube

Kemuliaan Berkhidmat

16/10/2015

 
Miftah Fauzi Rakhmat
​Anggota Dewan Syura IJABI
Maka izinkan aku wahai saudara, menghamparkan bagimu majelis duka. Biarkan kukisahkan padamu tentang dia, yang karena kepergiannya menangis bumi dan langit mencurah darah. Izinkan aku mengajakmu pada samudra cinta aliran duka.
Picture
Allamah Sayyid Ali Qadhi
Siapa saja menjadi santri di Persia atau Babilonia pasti kenal seorang ulama besar, sayyid dari keturunan Baginda Nabi Saw, Allamah Sayyid Ali Qadhi namanya.

Para guru menjulukinya singkat: Ustadz al-Urafa. Gurunya para arif bijaksana. Di antara yang berbahagia jadi muridnya adalah Allamah Bahjah, Ayatullah Teherani dan marja' besar Ayatullah al-'Uzhma Sayyid Khu'i.

Allamah Thabatabai, penulis Tafsir Mizan itu mengisahkan di antara keistimewaan Allamah Sayyid Ali Qadhi adalah karamah "Thayyil Ardhi" yang dimilikinya. Jurus yang satu ini, memendekkan bumi di bawah pijak kakinya. Pendek kata, orang berziarah ke Karbala berjumpa dengannya. Dan pada kurun waktu yang sangat berdekatan, terdengar juga kisah tentangnya di Khurasan, di pusara Imam Ridha as ratusan kilometer jauhnya.

Meski ia mengingkari, tak urung kisahnya abadi. Ia berada pada saat yang sama di dua tempat yang berbeda. Karena ditanya tiada jawaban yang secukupnya, mulailah ia diminta untuk secara khusus mengajarkan Akhlak. Dan Allamah Bahjah satu di antara muridnya. Demikian pula Ayatullah al-Uzhma Sayyid Khui. Dan ini kisah Sayyid Khui tentang gurunya bilamana Muharram datang menjelang.

"Aku selalu datang ke majelis dengan mengepit kedua sandalku. Karena bila tidak, Allamah Sayyid Ali Qadhi akan merapikannya. Setiap masuk bulan Muharram, wajahnya berubah. Ia selalu berdiri di depan majelis, di pintu masjid. Dan ia rapikan sandal para hadirin. Ia lepaskan sandal itu dari jamaah yang keheranan menyerahkannya."

Allahumma ya Rabbana, bila orang semisal Ayatullah Sayyid Khui mengepit sandalnya. Bila murid didikan Sang Guru seperti Allamah Bahjah jadinya, dan ia melepaskan sandal dari kaki para pecinta Al-Husain...ah, apa jadinya kesudahan orang seperti aku.

Maka izinkan aku wahai saudara, menghamparkan bagimu majelis duka. Biarkan kukisahkan padamu tentang dia, yang karena kepergiannya menangis bumi dan langit mencurah darah. Izinkan aku mengajakmu pada samudra cinta aliran duka.
​
Dan bila semuanya tak mampu kulakukan, tolong saudara jangan kau angkat dariku kesempatan, izinkan kulepas sandal yang telah menopang jejak pecinta itu. Perkenankan kukecup ia penuh kerinduan. Karena di sanalah letak diriku berada...di bawah telapak kaki para pecinta.
Sungguh kemuliaan tiada bandingannya. Aduhai, alangkah indahnya.

Comments are closed.

    Taqrib

    Picture
    Tulisan tentang Persatuan Islam

    Literatur

    Picture
    Sumber e-book dan literatur lainnya

    Ramadhan 1439H

    Serba-Serbi Ramadhan, catatan ringan Ust Miftah Rakhmat untuk hikmah Ramadhan 1439H

    ​Jangan Nilai Buku dari Sampulnya
    ​Zaman Post Truth
    ​Doa dan Puasa
    ​Islam User-Friendly
    ​Sahur dan Imsak
    ​Ta'jil
    ​Membuang Keakuan
    ​Ramadhan di Antara Hisab dan Rukyat
    Empati

    Kategori

    All
    Ahlulbait
    Akhlak
    Arbain1441
    Asyura
    Dunia Islam
    Fikih
    Imam
    Indonesia
    Khutbah
    Pendidikan
    Perempuan
    Ramadhan 1435H
    Ramadhan 1439H
    Sejarah Islam
    Sosial
    Tafsir
    Ushuluddin


    Arsip

    Alquran
    Hadis
    Sejarah 
    Fikih
    Akhlak
    Sastra

    RSS Feed



Picture
2012-2018 © IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia)
Hubungi kami melalui: