Majulah IJABI
Hubungi kami di
  • Teras
  • Beranda Ustadz Jalal
  • Khazanah
  • IJABI
  • IJABIkita
  • IJABITube

​Fenomena Disonansi Kognitif pada Konflik Palestina - Israel

21/5/2021

 
Dr Muhammad Ashar
Orang yang memandang bahwa penganut Syiah adalah mereka yang memiliki agenda terselubung untuk menghancurkan Islam, akan merasa kebingungan melihat kemesraan antara dua saudara Sunni - Syiah di konflik Palestina - Israel. Upaya tulus Iran membantu sekuat tenaga kemerdekaan Palestina, yang telah dirintis sejak Revolusi 1979, ditafsirkan sebagai taktik jahat Syiah Iran untuk menyebarluaskan Syiah dan menghancurkan Islam.
PicturePilih mana kebohongan yang mengenakkan atau kebenaran yang tidak menenangkan? (Gambar diambil dari https://newsliteracymatters.com/)
Bertahun-tahun kita disuguhkan fenomena yang mengagungkan yakni bagaimana Iran yang Syiah membela saudaranya di Gaza yang Sunni.

Beragam analisis telah bermunculan. Salah satunya, analisis geo-politik yang sarat analisis kepentingan parokial. Iran dianggap memiliki tujuan instrumentalis demi penyebarluasan pengaruh baik politik maupun keagamaan. Mustahil Iran memiliki tujuan emansipatoris.

Mereka menafikan fakta alternatif yang menunjukkan fenomena sebaliknya. Tidak ada tujuan mulia dalam politik. Akal pikiran kita seakan menghalangi fakta alternatif itu lahir. Seperti kata Napoleon Bonaparte: "In politics, stupidity is not a handicap".

Apa rahasia hingga gagasan rigid itu tertanam kokoh dalam pemikiran? Ilmu psikologi punya jawabannya, disonansi kognitif. Disonansi kognitif adalah fenomena ketidaknyamanan psikologis yang mendera seseorang diakibatkan pemikiran dan sikap yang saling bertentangan.

Orang yang memandang bahwa penganut Syiah adalah mereka yang memiliki agenda terselubung untuk menghancurkan Islam akan merasa kebingungan melihat kemesraan antara dua saudara Sunni - Syiah di konflik Palestina - Israel.

Upaya tulus Iran membantu sekuat tenaga kemerdekaan Palestina, yang telah dirintis sejak Revolusi 1979, ditafsirkan sebagai taktik jahat Syiah Iran untuk menyebarluaskan Syiah dan menghancurkan Islam.

Fakta-fakta ketulusan perjuangan pembebasan al Quds adalah fakta tanding yang gagal atau sengaja tidak ingin dilihat dan diperbandingkan.

Pikiran yang diperhadapkan pada fakta yang bertentangan dengan preferensi awal dan diimani dapat menimbulkan ketidaknyamanan psikologis. Di titik ini, seseorang akan mencari mekanisme konsonansi kongnitif demi menghindari atau melawan disonansi kognitif.

Mereka akan membangun serangkaian pandangan yang tidak berkorespondensi dengan realitas. Mereka akan menyebarluaskan pandangan yang menggelikan, misalnya Iran hanya berpura-pura membantu. Padahal sesungguhnya Iran berkawan dengan Israel untuk menghancurkan Islam.

Betapa berbahayanya disonansi kognitif. Tapi seperti kata Napoleon Bonaparte tadi, "in politics, stupidity is not a handicap".

Wallahu a'lam...


Kunjungan
web counter

Comments are closed.

    Taqrib

    Picture
    Tulisan tentang Persatuan Islam

    Literatur

    Picture
    Sumber e-book dan literatur lainnya

    Ramadhan 1439H

    Serba-Serbi Ramadhan, catatan ringan Ust Miftah Rakhmat untuk hikmah Ramadhan 1439H

    ​Jangan Nilai Buku dari Sampulnya
    ​Zaman Post Truth
    ​Doa dan Puasa
    ​Islam User-Friendly
    ​Sahur dan Imsak
    ​Ta'jil
    ​Membuang Keakuan
    ​Ramadhan di Antara Hisab dan Rukyat
    Empati

    Kategori

    All
    Ahlulbait
    Akhlak
    Arbain1441
    Asyura
    Dunia Islam
    Fikih
    Imam
    Indonesia
    Khutbah
    Pendidikan
    Perempuan
    Ramadhan 1435H
    Ramadhan 1439H
    Sejarah Islam
    Sosial
    Tafsir
    Ushuluddin


    Arsip

    Alquran
    Hadis
    Sejarah 
    Fikih
    Akhlak
    Sastra

    RSS Feed



Picture
2012-2018 © IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia)
Hubungi kami melalui: