Waktu itu, di Shiffin, dua pasukan Islam berhadap-hadapan. Pada kedua pasukan itu ada sahabat-sahabat Nabi yang mulia. Pada satu pihak ada ‘Âli bin Abî Thâlib, kemenakan Nabi saw., putra-putranya, dan para pendukungnya. Bergabung di dalamnya ‘Âmmâr bin Yassir, dari generasi perintis dalam sejarah perjuangan Islam. Pada pihak lain ada ‘Amr bin Ash dan putranya, ‘Abdullâh bin ‘Amr, yang terkenal banyak menuliskan hadis Nabi. Dalam tampuk pimpinan ada Mu’âwiyah bin Abî Sufyân, yang menurut kabar termasuk salah seorang penulis wahyu.
KH Jalaluddin Rakhmat
Waktu itu, di Shiffin, dua pasukan Islam berhadap-hadapan. Pada kedua pasukan itu ada sahabat-sahabat Nabi yang mulia. Pada satu pihak ada ‘Âli bin Abî Thâlib, kemenakan Nabi saw., putra-putranya, dan para pendukungnya. Bergabung di dalamnya ‘Âmmâr bin Yassir, dari generasi perintis dalam sejarah perjuangan Islam. Pada pihak lain ada ‘Amr bin Ash dan putranya, ‘Abdullâh bin ‘Amr, yang terkenal banyak menuliskan hadis Nabi. Dalam tampuk pimpinan ada Mu’âwiyah bin Abî Sufyân, yang menurut kabar termasuk salah seorang penulis wahyu. KH Jalaluddin Rakhmat Ada satu kata yang harus kita ingat, setiap kali kita menghadapi Pemilu. Kata itu ialah Merdeka. Tanpa kemerdekaan tidak akan ada Pemilu.Tanpa kemerdekaan kita tidak dapat memilih pemimpin yang kita kehendaki. Tanpa kemerdekaan kita tidak bisa ikut serta mengatur Negara. Pada pidato 17 Agustus1945, Bung Karno berkata, “Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah-air kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka! Negara Republik Indonesia- Merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita!” [majulah-ijabi] |
TentangHalaman ini untuk mengumpulkan tulisan-tulisan dan pendapat Ustadz Jalal yang lebih "serius", baik yang sudah pernah dimuat di berbagai sumber, maupun yang disiapkan khusus oleh beliau untuk mengisi rubrik ini. Silahkan mengirimkan tanggapan atas tulisan-tulisan di sini dengan mengirimkan-nya kepada Admin di: Arsip
April 2014
Subjek
All
|