Rekapitulasi hasil pemilihan anggota legislatif hasil pemilu 9 April lalu telah selesai. Alhamdulillah, Ust Jalal termasuk salah satu caleg yang lolos ke Senayan. Sebagai calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ust Jalal terpilih dengan perolehan suara lebih dari 56 ribu suara. Kepastian lolosnya beliau menjadi berita yang tidak sedap bagi kelompok Anti Syiah yang sebelumnya gencar melakukan kampanye hitam terhadap beliau. Situs berita Merdeka.com mewawancarai beliau yang kami kutipkan kembali di bawah ini [majulah-IJABI]
Tumbuh dalam keluarga Islam tradisional, Jalaluddin Rakhmat sempat aktif di Muhammadiyah, sebelum terjun total ke tasawuf dan akhirnya menganut Islam Syiah. Redaksi majulah-IJABI.org mengambil wawancara di bawah ini dari website BBC. Ustadz Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI, diwawancarai oleh Dwifantya Aquina dari vivanews group beberapa hari setelah kejadian Sampang yang kedua di bulan Agustus 2012 lalu. Kami memuat kembali wawancara itu, langsung mengambil bagian wawancara saja, karena beberapa kontennya yang penting untuk melengkapi jawaban Ustadz Jalal untuk masalah yang sama. Sudah dimuat di http://us.analisis.news.viva.co.id/news/read/347784--syiah-diakui-negara-indonesia ***** [Dikutip dari website JIL di link berikut: http://islamlib.com/id/artikel/dahulukan-akhlak-di-atas-fikih pada tanggal 27 September 2012 jam 16.55. Redaksi majulah-ijabi.org] ======== Salah satu perkembangan memprihatinkan di masyarakat Islam Indonesia belakangan ini adalah makin kuatnya kecenderungan meninggalkan akhlak ketika menghadapi perbedaan dalam paham keagamaan. Karena itu, Dr. Jalaluddin Rakhmat menulis buku Dahulukan Akhlak di Atas Fikih, yang akan diluncurkan pekan ini di Jakarta. Apa isi buku itu dan bagaimana Kang Jalal—sapaan cendikiawan muslim itu—melihat perkembangan masyarakat Indonesia? Berikut perbincangan Burhanuddin dan M. Guntur Romli dari Jaringan Islam Liberal (KIUK) dengan beliau, Kamis (29/9/2005) lalu. [Tulisan ini dikutip kembali dari website JIL di link berikut http://islamlib.com/id/artikel/yang-manusiawi-jangan-dianggap-ilahi tanggal 27 September 2012 jam 10.00. Redaksi majulah-ijabi.com] **** Sebagai pakar komunikasi yang aktif menggeluti wacana keislaman, Dr. Jalaluddin Rakhmat memiliki kompetensi untuk berbicara masalah freedom of speech sebagai bagian integral dari kebebasan berekspresi yang dijunjung tinggi ajaran Islam. Kang Jalal, demikian sapaan akrab beliau, menumpahkan kegalauannya atas fenomena institusionalisasi agama yang menyebabkan tersingkirnya pendapat-pendapat pinggiran atas nama Tuhan. Kali ini, Ulil Abshar-Abdalla dari Kajian Islam Utan Kayu (KIUK) mewawancarai Kang Jalal, pengasuh Yayasan Muthahhari, Bandung yang disiarkan Radio 68H dan jaringannya di seluruh Indonesia pada hari Kamis, 13 Juni 2002. Berikut petikannya: [Wawancara ini dimuat di website Tempo Online di www.tempo.co pada tanggal 3 September 2012 secara berseri sampai 6 tulisan saat sedang hangatnya kasus penyerangan pengikut Syiah di Sampang Madura untuk kedua kalinya. Di sini dimuat kembali dan 6 seri tulisan wawancara tersebut dikumpulkan dalam satu tulisan saja untuk menyederhanakannya. Kutipan diambil tanggal 27 September 2012 jam 09.00. Redaksi majulah-ijabi.com] **** |
TentangHalaman ini diperuntukkan untuk mengumpulkan jawaban-jawaban Ustadz Jalal atas pertanyaan ataupun respon terhadap kondisi dan kejadian tertentu. Silahkan mengirimkan tanggapan atas tulisan-tulisan di sini dengan mengirimkannya ke email: Arsip
May 2014
Subjek |