Dalam perjalanan ke Karbala hanya sedikit yang menyertai Imam Husein, artinya bahwa perjuangan untuk menegakkan kebenaran tidak dihitung oleh jumlah, mau banyak mau sedikit, mau berkelompok atau sendiri, itulah ciri pengikut Ahlubait. Ketika kita banyak kita bisa berkumpul dalam majelis azzam, tapi jika tertekan tidak bisa menyelenggarakan majelis-majelis azzam, maka kita bisa membentuk majelis-majelis kecil di rumah kita mendakwahkan doa-doa rutin yang diajarkan oleh imam kita dan kita menjadi pilar-pilar kebaikan dimanapun kita berada. Menjadi pengikut imam Husein adalah mengikrarkan diri kita untuk senantiasa berada pada jalan Imam Husein baik bersama-sama, dalam kelompok kecil ataupun sendirian,.untuk tidak membiarkan kemungkaran di sekitar kita. Dan akhir dari setiap pembaharuan acara Muharram seperti ini adalah mengikrarkan kembali hati kita untuk menapaki jalan Imam Husein As.
Kecintaan kepada nabi dan keluarganya adalah karunia yang melebihi semua yang kita miliki di dunia ini. Karena itu menyelenggarakan kegiatan Asyura adalah kegiatan yang luar biasa sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap Rasulullah dan Ahlulbaitnya. Selain untuk mengenang peristiwa duka yang menimpa keluarga Rasulullah dengan syahidnya imam Husein di Karbala, majelis duka Asyura juga menjadi perekat terjalinnya silaturrahmi diantara ummat Islam khususunya para pecinta Ahlulbait.
Di bulan Muharram tahun ini seperti biasanya majelis duka Muharram digelar oleh PW dan PD IJABI yang ada diberbagai kota di tanah air. Seperti yang baru-baru ini diselenggarakan oleh PW. Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada hari Senin, 08 Agustus 2022. Aula hotel Suci yang berada ditengah jantung kota Wonomulyo menjadi titik pusat kegiatan majelis duka Muharram yang kali ini terselenggara atas Kerjasama PW. IJABI Sulawesi Selatan dan PW. IJABI Sulawesi Barat.
Lantunan indah tilawah dari ananda Khulwah Naila yang menjadi pembuka dimulainya Majelis Muharram dengan mengusung tema “Dengan Semangat Husaini, Sebarkan Senyum Sang Nabi, Berkhidmat Untuk Negeri”. Yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang disusul secara berurut himne dan mars IJABI.
Baca Juga :
IJABI SULTRA : “Menghidupkan Asyura Membangkitkan Kesadaran Nasionalisme”
Sambutan dari ketua PW IJABI Sulawesi Barat, Saleh Alimuddin adalah rangkaian acara selanjutnya, sebelum memasuki tausiyah majelis Muharram oleh anggota Dewan Syuro IJABI, Ustadz Muhammad Idrus. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan, dalam perjalanan ke Karbala hanya sedikit yang menyertai Imam Husein, artinya bahwa perjuangan untuk menegakkan kebenaran tidak dihitung oleh jumlah, mau banyak mau sedikit, mau berkelompok atau sendiri, itulah ciri pengikut ahlul bait. Ketika kita banyak kita bisa berkumpul dalam majelis azzam, tapi jika tertekan tidak bisa menyelenggarakan majelis-majelis azzam, maka kita bisa membentuk majelis-majelis kecil di rumah kita mendakwahkan doa-doa rutin yang diajarkan oleh para imam dan kita menjadi pilar-pilar kebaikan dimanapun kita berada. Sehingga mejadi pengikut imam Husein adalah mengikrarkan diri kita untuk senantiasa berada pada jalan Imam Husein baik bersama-sama, dalam kelompok kecil ataupun sendirian, untuk tidak membiarkan kemungkaran terjadi di sekitar kita. Dan akhir dari setiap pembaharuan acara Muharram seperti ini adalah mengikrarkan kembali hati kita untuk menapaki jalan Imam Husein As.
Suasana khidmat semakin terasa saat pembacaan puisi "Bawalah Aku Dalam Duka Karbala" oleh Zulkarnain, membawa jamaah dalam tangis duka mengenang peristiwa Karbala. Disusul kemudian lantunan maktam Husaini dari Kafilah Cinta yang berturut-turut membawakan maktam "Jangan Lupakan Karbala" dan "Labbaik ya Husein" diringi musik oleh kawan-kawan dari Sufis Institute. Pembacaan maktal oleh Muhammad Pajrin menjadi acara puncak Majelis Duka Muharram SulSelBar kali ini yang ditutup dengan Do’a Ziarah Para Syuhada Karbala.
Majelis duka Muharram yang dimulai dari pukul 08.00 dan berakhir tepat dipukul 23.00 Wita berjalan lancar tanpa kendala meski sore hari menjelang Magrib kota Polewali Mandar sempat diguyur hujan deras yang membuat panitia khawatir akan banyak jamaah yang terhalang oleh kondisi cuaca. Namun kekhawatiran itu sirna saat jamaah mulai memadati aula Hotel Suci ba'da Isya. Selain dihadiri oleh jamaah pecinta Ahlulbait dari berbagai kota yang ada di Sulawesi Barat, majelis Muharram kali ini juga dihadiri oleh PD Ijabi Soppeng, PD Ijabi Gowa, PD Ijabi Pangkep, PD Ijabi Pare-pare dan PD Ijabi Makassar. Perkiraan panitia penyelenggara, jamaah yang hadir di majelis Muharram ini mencapai 150 orang dari berbagai komunitas pecinta Ahlulbait di Sulawesi Barat dan Selatan termasuk kawan-kawan dari ABI Sulbar.
Berikut dokumentasi foto Majelis Muharram IJABI Sulsel dan Sulbar :
Di bulan Muharram tahun ini seperti biasanya majelis duka Muharram digelar oleh PW dan PD IJABI yang ada diberbagai kota di tanah air. Seperti yang baru-baru ini diselenggarakan oleh PW. Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada hari Senin, 08 Agustus 2022. Aula hotel Suci yang berada ditengah jantung kota Wonomulyo menjadi titik pusat kegiatan majelis duka Muharram yang kali ini terselenggara atas Kerjasama PW. IJABI Sulawesi Selatan dan PW. IJABI Sulawesi Barat.
Lantunan indah tilawah dari ananda Khulwah Naila yang menjadi pembuka dimulainya Majelis Muharram dengan mengusung tema “Dengan Semangat Husaini, Sebarkan Senyum Sang Nabi, Berkhidmat Untuk Negeri”. Yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang disusul secara berurut himne dan mars IJABI.
Baca Juga :
IJABI SULTRA : “Menghidupkan Asyura Membangkitkan Kesadaran Nasionalisme”
Sambutan dari ketua PW IJABI Sulawesi Barat, Saleh Alimuddin adalah rangkaian acara selanjutnya, sebelum memasuki tausiyah majelis Muharram oleh anggota Dewan Syuro IJABI, Ustadz Muhammad Idrus. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan, dalam perjalanan ke Karbala hanya sedikit yang menyertai Imam Husein, artinya bahwa perjuangan untuk menegakkan kebenaran tidak dihitung oleh jumlah, mau banyak mau sedikit, mau berkelompok atau sendiri, itulah ciri pengikut ahlul bait. Ketika kita banyak kita bisa berkumpul dalam majelis azzam, tapi jika tertekan tidak bisa menyelenggarakan majelis-majelis azzam, maka kita bisa membentuk majelis-majelis kecil di rumah kita mendakwahkan doa-doa rutin yang diajarkan oleh para imam dan kita menjadi pilar-pilar kebaikan dimanapun kita berada. Sehingga mejadi pengikut imam Husein adalah mengikrarkan diri kita untuk senantiasa berada pada jalan Imam Husein baik bersama-sama, dalam kelompok kecil ataupun sendirian, untuk tidak membiarkan kemungkaran terjadi di sekitar kita. Dan akhir dari setiap pembaharuan acara Muharram seperti ini adalah mengikrarkan kembali hati kita untuk menapaki jalan Imam Husein As.
Suasana khidmat semakin terasa saat pembacaan puisi "Bawalah Aku Dalam Duka Karbala" oleh Zulkarnain, membawa jamaah dalam tangis duka mengenang peristiwa Karbala. Disusul kemudian lantunan maktam Husaini dari Kafilah Cinta yang berturut-turut membawakan maktam "Jangan Lupakan Karbala" dan "Labbaik ya Husein" diringi musik oleh kawan-kawan dari Sufis Institute. Pembacaan maktal oleh Muhammad Pajrin menjadi acara puncak Majelis Duka Muharram SulSelBar kali ini yang ditutup dengan Do’a Ziarah Para Syuhada Karbala.
Majelis duka Muharram yang dimulai dari pukul 08.00 dan berakhir tepat dipukul 23.00 Wita berjalan lancar tanpa kendala meski sore hari menjelang Magrib kota Polewali Mandar sempat diguyur hujan deras yang membuat panitia khawatir akan banyak jamaah yang terhalang oleh kondisi cuaca. Namun kekhawatiran itu sirna saat jamaah mulai memadati aula Hotel Suci ba'da Isya. Selain dihadiri oleh jamaah pecinta Ahlulbait dari berbagai kota yang ada di Sulawesi Barat, majelis Muharram kali ini juga dihadiri oleh PD Ijabi Soppeng, PD Ijabi Gowa, PD Ijabi Pangkep, PD Ijabi Pare-pare dan PD Ijabi Makassar. Perkiraan panitia penyelenggara, jamaah yang hadir di majelis Muharram ini mencapai 150 orang dari berbagai komunitas pecinta Ahlulbait di Sulawesi Barat dan Selatan termasuk kawan-kawan dari ABI Sulbar.
Berikut dokumentasi foto Majelis Muharram IJABI Sulsel dan Sulbar :