MASUKNYA Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat sebagai bakal calon anggota legislatif bukan kali ini saja. Bahkan, pada periode lalu sudah ada tokoh syiah yang masuk ke DPR. Berita ini dikutip dari laman Jurnal Parlemen di link berikut.
Masuknya Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat sebagai bakal calon anggota legislatif, diapresiasi oleh Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI) Umar Shahab.
"Sejak periode lalu, sudah ada tokoh syiah masuk ke DPR," kata Umar kepada JurnalParlemen, usai konperensi pers di Kompleks Parlemen, Selasa (14/5).
Ia mencontohkan Sayuti Asyathri dari FPAN dan Zulvan Lindan dari FPDIP pada dua periode lalu. Umar sendiri pernah menjadi caleg dari PNBK (Partai Nasional Benteng Kerakyatan) pada 2004 silam.
Menurut Umar, masuknya Kang Jalal, sebutan tokoh Syiah asal Bandung ini, bukan semata-mata sebagai wakil kelompok Syiah, namun lebih karena urusan masing-masing. "Tapi kita gembira ada tokoh Syiah masuk ke DPR," tuturnya.
Umar memahami bila Kang Jalal masuk DPR. Meski sering komunikasi dengan Kang Jalal, tapi Umar mengaku tidak pernah bertanya langsung alasannya masuk ke partai politik. Pilihan PDIP sebagai kendaraan politik Kang Jalal, menurut Umar, karena lebih netral. "Kalau partai Islam kan, nanti kalau ada serangan, partai kan harus melindungi," tambahnya.
Saat ditanya apakah ini merupakan bentuk kelompok Syiah untuk mencari perlindungan politik, Umar mengatakan, secara personal banyak kader yang ikut memberi dukungan ke kelompok Syiah. Mereka tersebar dari PPP, PAN, PKB hingga PKS. "Tapi ini bukan bentuk cantolan politik. Dan tidak harus partai Islam," katanya.
"Sejak periode lalu, sudah ada tokoh syiah masuk ke DPR," kata Umar kepada JurnalParlemen, usai konperensi pers di Kompleks Parlemen, Selasa (14/5).
Ia mencontohkan Sayuti Asyathri dari FPAN dan Zulvan Lindan dari FPDIP pada dua periode lalu. Umar sendiri pernah menjadi caleg dari PNBK (Partai Nasional Benteng Kerakyatan) pada 2004 silam.
Menurut Umar, masuknya Kang Jalal, sebutan tokoh Syiah asal Bandung ini, bukan semata-mata sebagai wakil kelompok Syiah, namun lebih karena urusan masing-masing. "Tapi kita gembira ada tokoh Syiah masuk ke DPR," tuturnya.
Umar memahami bila Kang Jalal masuk DPR. Meski sering komunikasi dengan Kang Jalal, tapi Umar mengaku tidak pernah bertanya langsung alasannya masuk ke partai politik. Pilihan PDIP sebagai kendaraan politik Kang Jalal, menurut Umar, karena lebih netral. "Kalau partai Islam kan, nanti kalau ada serangan, partai kan harus melindungi," tambahnya.
Saat ditanya apakah ini merupakan bentuk kelompok Syiah untuk mencari perlindungan politik, Umar mengatakan, secara personal banyak kader yang ikut memberi dukungan ke kelompok Syiah. Mereka tersebar dari PPP, PAN, PKB hingga PKS. "Tapi ini bukan bentuk cantolan politik. Dan tidak harus partai Islam," katanya.