Ceramah Asyura Ayatullah Sayyid Alamul Huda
Pada tahun ini, Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) memusatkan peringatan duka Asyura nasional di Bandung. Selain dihadiri oleh pengurus PP dan Dewan Syura IJABI , acara ini juga dihadiri oleh Ayatullah Sayyid Alamul Huda, seorang ulama dari Iran yang juga menjadi penjaga makam Imam Ali Ridha as. Citizen reporter kami Lisa Mulkin yang menghadiri acara ini melaporkan dari Bandung [majulah-ijabi.org]
Jika mayoritas kaum muslimin memperingati 10 Muharram dengan penuh sukacita, sebaliknya sebagian lainnya berkumpul di kota Bandung, di lantai 8 Lucky Square, untuk berkabung atas buah hati Rasulullah Saw yang dibantai berikut 70-an anggota keluarganya, di dalam peringatan Asyura. Mereka berkumpul untuk mengenang sosok yang atasnyalah Rasulullah Saw berkata, "Husain minnii wa anaa min al-Husain (Husain dariku dan aku dari Husain)" di saat mayoritas umat Islam nyaris tidak pernah mengetahui kisah tragisnya.
"Siapa yang menangisi Imam Husain as, atau membuat orang menangis karenanya, maka baginya adalah surga"
Mengapa menangisi Imam Husain as ganjarannya adalah surga? Sebab tangisan itu bukanlah bukti kecengengan, melainkan tangisan penentangan atas kezaliman.
Jalaluddin Rumi berkata bahwa anak kecilpun tahu, ia harus menangis agar bisa mendapatkan susu. Maka menangislah wahai para pencinta, agar susu keabadian itu datang.
Demikianlah sebagian hikmah Asyura yang disampaikan oleh KH Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI, di hadapan jamaah ziarah Imam Husain as pada peringatan Asyura tersebut. Pada acara peringatan Asyura yang bertepatan dengan tanggal 24 Nopember 2012 ini, selain menyampaikan hikmah tersebut, KH Jalaluddin Rakhmat juga membacakan maqtal Imam Husain as yang mengharukan seluruh hadirin.
Peringatan Asyura Nasional bertemakan "Dengan Teladan Husaini, Tegakkan Kembali Islam Muhammadi" yang dimulai jam 13.00 siang sampai jam 17.00 sore ini, dihadiri oleh sekitar 5000 jamaah. Mereka datang dari berbagai tempat di Indonesia. Mereka berbaur dengan masyarakat Bandung mengenang duka Husain yang menyesakkan dada itu. Di acara tersebut juga digelar pementasan teatrikal peristiwa terbunuhnya Imam Husain as dan anggota keluarganya.
Ceramah Asyura kemudian disampaikan oleh Ayatullah Sayyid Alamul Huda, salah seorang ulama besar dari Iran yang juga menjadi penjaga makam Imam Ali Ridha as. Beliau mengingatkan kembali bahwa peristiwa pembunuhan Imam Husain as dan syahidnya cucu Rasulullah Saw tersebut adalah untuk menegakkan kembali Islam Muhammadi. Dengan demikian, peringatan Asyura dimanapun dilaksanakan, akan sama nilainya dengan peringatan Asyura di Karbala.
Peringatan syahadah Imam Husain as ini turut pula dihadiri ketua MUI Jawa Barat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan kembali bahwa syahadat yang sama, mengakui Nabi yang sama dan memiliki kitab suci yang sama, selayaknya menjadikan semua umat Islam bersaudara.
Labbaika ya Husaina.
"Siapa yang menangisi Imam Husain as, atau membuat orang menangis karenanya, maka baginya adalah surga"
Mengapa menangisi Imam Husain as ganjarannya adalah surga? Sebab tangisan itu bukanlah bukti kecengengan, melainkan tangisan penentangan atas kezaliman.
Jalaluddin Rumi berkata bahwa anak kecilpun tahu, ia harus menangis agar bisa mendapatkan susu. Maka menangislah wahai para pencinta, agar susu keabadian itu datang.
Demikianlah sebagian hikmah Asyura yang disampaikan oleh KH Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI, di hadapan jamaah ziarah Imam Husain as pada peringatan Asyura tersebut. Pada acara peringatan Asyura yang bertepatan dengan tanggal 24 Nopember 2012 ini, selain menyampaikan hikmah tersebut, KH Jalaluddin Rakhmat juga membacakan maqtal Imam Husain as yang mengharukan seluruh hadirin.
Peringatan Asyura Nasional bertemakan "Dengan Teladan Husaini, Tegakkan Kembali Islam Muhammadi" yang dimulai jam 13.00 siang sampai jam 17.00 sore ini, dihadiri oleh sekitar 5000 jamaah. Mereka datang dari berbagai tempat di Indonesia. Mereka berbaur dengan masyarakat Bandung mengenang duka Husain yang menyesakkan dada itu. Di acara tersebut juga digelar pementasan teatrikal peristiwa terbunuhnya Imam Husain as dan anggota keluarganya.
Ceramah Asyura kemudian disampaikan oleh Ayatullah Sayyid Alamul Huda, salah seorang ulama besar dari Iran yang juga menjadi penjaga makam Imam Ali Ridha as. Beliau mengingatkan kembali bahwa peristiwa pembunuhan Imam Husain as dan syahidnya cucu Rasulullah Saw tersebut adalah untuk menegakkan kembali Islam Muhammadi. Dengan demikian, peringatan Asyura dimanapun dilaksanakan, akan sama nilainya dengan peringatan Asyura di Karbala.
Peringatan syahadah Imam Husain as ini turut pula dihadiri ketua MUI Jawa Barat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan kembali bahwa syahadat yang sama, mengakui Nabi yang sama dan memiliki kitab suci yang sama, selayaknya menjadikan semua umat Islam bersaudara.
Labbaika ya Husaina.