Sebuah media online yang selama ini juga aktif dalam menyampaikan berita dan seruan yang menyesatkan dan mengkafirkan mazhab ahlulbait, "meminta" kepada IJABI untuk memberikan "hak jawab". Untuk itulah, hak jawab itu disampaikan disini, agar apa yang IJABI hendak sampaikan tidak mengalami pembelokan dan distorsi makna. Jika ada yang hendak meminta hal yang sama, silahkan kutip disini. [majulah-IJABI]
Kelompok takfiri di Indonesia telah menyusup jauh ke dalam masyarakat. Mereka bermalihrupa, membentuk organisasi-organisasi kecil dengan berbagai nama, untuk membentuk opini bahwa kuantitas mereka banyak. Mereka menyebar di berbagai tempat. Dan dengan teknologi komunikasi yang maju saat ini, mereka membangun jaringan untuk membentuk imej bahwa mereka tersebar.
Ciri-ciri kelompok ini sama. Mereka menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan. Karena mereka tidak berkutik melawan ahlussunnah di Indonesia, mereka mencari mangsa baru. Mereka menyebar fitnah. Dan setelah "berhasil membunuh" Ahmadiyyah, sekarang mereka menyerang mazhab ahlulbait. Melalui media-media online yang saling copy paste satu sama lain, mereka mengeroyok mazhab ahlulbait di Indonesia dengan tuduhan dan fitnah yang sulit dibuktikan. Mereka punya media online arrahmah.com yang justru menyebar amarah. Mereka punya media online kiblat, islampos, voa-islam, lppimakassar dot com dan lain-lainnya yang justru tidak membawa akhlak Islam.
Setelah tak kuasa melawan dengan nalar dan akal sehat, mereka menggunakan kekerasan. Mereka kemudian menghembuskan fitnah. Tuduhan yang paling sering mereka alamatkan kepada pengikut mazhab ahlulbait di Indonesia adalah bahwa pengikut mazhab ahlulbait Nabi Saw ini hendak mengimpor revolusi Iran. Mereka menuduh pengikut mazhab ahlulbait di bumi pertiwi akan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa pengikut mazhab pencinta keluarga Nabi Saw ini menjadi sumber potensi konflik di tengah masyarakat.
Tapi mari kita telusuri.
Siapa yang telah menebar teror dan pembunuhan di bumi Indonesia ini? Siapa yang telah membunuh orang-orang tak bersalah itu? Siapa yang mengebom di Kedutaan Australia 2004? Siapa yang melakukan peledakan di hotel JW tahun 2003 dan 2009? Siapa yang melakukan bom Bali tahun 2002 dan 2005? Siapa dibalik kerusuhan Ambon yang bertahun-tahun? Siapa pelaku kerusuhan Poso yang sampai sekarang belum selesai itu, yang membunuh polisi dan menghina negara? Siapa yang bersembunyi di pesantren Umar Bin Khattab di Bima yang melawan polisi itu, yang tidak menghormati bendera merah putih? Siapa yang melakukan bom bunuh diri di kantor polisi Cirebon tahun 2011?
Lalu tanyakan pula siapa yang menolak Pancasila di negri ini? Siapa yang terang-terangan tidak menerima pemerintahan Indonesia yang disebutnya pemerintahan kafir yang tak berhukum dengan hukum Tuhan? Siapa yang berniat melakukan revolusi dan hendak mendirikan negara Islam di negri ini? Coba tanya Abu Jibril, adakah dia menerima Pancasila? Tanya Majelis Mujahidin dan Ansharut Tauhid, apakah yang mereka inginkan di negri ini?
Jawabannya sangat mudah. Telusurilah media-media online yang kami sebutkan di atas. Mereka adalah kelompok takfiri. Merekalah yang oleh organisasi NU disebut harus diwaspadai. Merekalah yang merasa benar sendiri dan selainnya mereka kafirkan. Sungguh, merekalah penyebar keresahan dan penyebab kerusuhan. Merekalah yang merongrong NKRI. Merekalah yang menolak Pancasila sebagai dasar negara. Merekalah yang menodai Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan ketika jumlah mereka yang kecil, di usia mereka yang singkat, mereka berani melakukan kekerasan dengan menjadikan agama sebagai penutup muka.
Lalu lihatlah pengikut mazhab ahlulbait di Indonesia. Apakah pernah melakukan kezaliman itu? Pernahkah pengikut ahlulbait melakukan pembunuhan orang-orang tak berdosa? Membunuh aparat negara? Pernahkah pengikut mazhab ahlulbait ini, dalam sejarahnya di Indonesia yang sudah bertahun-tahun, melakukan konflik? Jawabnya tidak. Merekalah yang dibakar. Merekalah yang dijarah. Merekalah yang dibunuh.
Dan IJABI adalah organisasi mazhab ahlulbait yang lahir dari rahim Ibu pertiwi. IJABI adalah anak bangsa Indonesia. Di dalam Anggaran Dasarnya, IJABI terang-terangan menyatakan Pancasila sebagai satu-satunya azas. IJABI lahir dan hidup di Indonesia, milik seluruh anak bangsa yang memilih mazhab ahlulbait sebagai bahtera. IJABI mengikuti seluruh aturan bernegara, organisasi masyarakat resmi yang terdaftar di pemerintahan. IJABI bertekad menjaga keutuhan bangsa dari mereka yang meruntuhkannya dengan diam-diam ataupun yang terang-terangan. IJABI menjunjung tinggi keragaman dan menghargai perbedaan. IJABI melingkari dirinya dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Tahun ini, untuk kesekian kali, IJABI dan pengikut ahlulbait dikejar kesana kemari. Difitnah disana sini. Dan kelompok takfir itu menjadikan Asyura sebagai senjata. Mereka berkata, Asyura dijadikan penggalangan semangat revolusi dan makar terhadap negri. Tapi mereka tidak pernah berkaca, merekalah yang telah mencederai Ibu Pertiwi. Merekalah yang telah membunuh Garuda, menghina Pancasila dan merusak Bhinneka Tunggal Ika.
Ciri-ciri kelompok ini sama. Mereka menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan. Karena mereka tidak berkutik melawan ahlussunnah di Indonesia, mereka mencari mangsa baru. Mereka menyebar fitnah. Dan setelah "berhasil membunuh" Ahmadiyyah, sekarang mereka menyerang mazhab ahlulbait. Melalui media-media online yang saling copy paste satu sama lain, mereka mengeroyok mazhab ahlulbait di Indonesia dengan tuduhan dan fitnah yang sulit dibuktikan. Mereka punya media online arrahmah.com yang justru menyebar amarah. Mereka punya media online kiblat, islampos, voa-islam, lppimakassar dot com dan lain-lainnya yang justru tidak membawa akhlak Islam.
Setelah tak kuasa melawan dengan nalar dan akal sehat, mereka menggunakan kekerasan. Mereka kemudian menghembuskan fitnah. Tuduhan yang paling sering mereka alamatkan kepada pengikut mazhab ahlulbait di Indonesia adalah bahwa pengikut mazhab ahlulbait Nabi Saw ini hendak mengimpor revolusi Iran. Mereka menuduh pengikut mazhab ahlulbait di bumi pertiwi akan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa pengikut mazhab pencinta keluarga Nabi Saw ini menjadi sumber potensi konflik di tengah masyarakat.
Tapi mari kita telusuri.
Siapa yang telah menebar teror dan pembunuhan di bumi Indonesia ini? Siapa yang telah membunuh orang-orang tak bersalah itu? Siapa yang mengebom di Kedutaan Australia 2004? Siapa yang melakukan peledakan di hotel JW tahun 2003 dan 2009? Siapa yang melakukan bom Bali tahun 2002 dan 2005? Siapa dibalik kerusuhan Ambon yang bertahun-tahun? Siapa pelaku kerusuhan Poso yang sampai sekarang belum selesai itu, yang membunuh polisi dan menghina negara? Siapa yang bersembunyi di pesantren Umar Bin Khattab di Bima yang melawan polisi itu, yang tidak menghormati bendera merah putih? Siapa yang melakukan bom bunuh diri di kantor polisi Cirebon tahun 2011?
Lalu tanyakan pula siapa yang menolak Pancasila di negri ini? Siapa yang terang-terangan tidak menerima pemerintahan Indonesia yang disebutnya pemerintahan kafir yang tak berhukum dengan hukum Tuhan? Siapa yang berniat melakukan revolusi dan hendak mendirikan negara Islam di negri ini? Coba tanya Abu Jibril, adakah dia menerima Pancasila? Tanya Majelis Mujahidin dan Ansharut Tauhid, apakah yang mereka inginkan di negri ini?
Jawabannya sangat mudah. Telusurilah media-media online yang kami sebutkan di atas. Mereka adalah kelompok takfiri. Merekalah yang oleh organisasi NU disebut harus diwaspadai. Merekalah yang merasa benar sendiri dan selainnya mereka kafirkan. Sungguh, merekalah penyebar keresahan dan penyebab kerusuhan. Merekalah yang merongrong NKRI. Merekalah yang menolak Pancasila sebagai dasar negara. Merekalah yang menodai Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan ketika jumlah mereka yang kecil, di usia mereka yang singkat, mereka berani melakukan kekerasan dengan menjadikan agama sebagai penutup muka.
Lalu lihatlah pengikut mazhab ahlulbait di Indonesia. Apakah pernah melakukan kezaliman itu? Pernahkah pengikut ahlulbait melakukan pembunuhan orang-orang tak berdosa? Membunuh aparat negara? Pernahkah pengikut mazhab ahlulbait ini, dalam sejarahnya di Indonesia yang sudah bertahun-tahun, melakukan konflik? Jawabnya tidak. Merekalah yang dibakar. Merekalah yang dijarah. Merekalah yang dibunuh.
Dan IJABI adalah organisasi mazhab ahlulbait yang lahir dari rahim Ibu pertiwi. IJABI adalah anak bangsa Indonesia. Di dalam Anggaran Dasarnya, IJABI terang-terangan menyatakan Pancasila sebagai satu-satunya azas. IJABI lahir dan hidup di Indonesia, milik seluruh anak bangsa yang memilih mazhab ahlulbait sebagai bahtera. IJABI mengikuti seluruh aturan bernegara, organisasi masyarakat resmi yang terdaftar di pemerintahan. IJABI bertekad menjaga keutuhan bangsa dari mereka yang meruntuhkannya dengan diam-diam ataupun yang terang-terangan. IJABI menjunjung tinggi keragaman dan menghargai perbedaan. IJABI melingkari dirinya dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Tahun ini, untuk kesekian kali, IJABI dan pengikut ahlulbait dikejar kesana kemari. Difitnah disana sini. Dan kelompok takfir itu menjadikan Asyura sebagai senjata. Mereka berkata, Asyura dijadikan penggalangan semangat revolusi dan makar terhadap negri. Tapi mereka tidak pernah berkaca, merekalah yang telah mencederai Ibu Pertiwi. Merekalah yang telah membunuh Garuda, menghina Pancasila dan merusak Bhinneka Tunggal Ika.