[Makassar, majulah-IJABI] Menjelang berakhirnya kepengurusan pengurus wilayah IJABI Sulawesi Selatan, pengurus kemudian menggelar Musyawarah Wilayah ke-V. Acara yang berlangsung satu hari ini dan dirangkaikan dengan silaturrahim dengan perwakilan ulama, pemerintah dan masyarakat Sulsel ini, dilaporkan oleh Ummi Fathul.
Pengurus Wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (PW IJABI) Sulawesi Selatan, menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke lima di hotel Lynt, Makassar, pada hari Senin, 1 Mei 2017. Kegiatan ini terbagi dalam tiga sesi. Pertama, pembukaan. Kedua, diskusi dan dengar pendapat seluruh peserta Muswil yang dihadiri oleh perwakilan Pengurus Daerah (PD) dalam lingkup Sulawesi Selatan, dan perwakilan yayasan serta komunitas ahlul bait Sulawesi Selatan. Dan ketiga, penyampaian laporan kerja PW IJABI Sulawesi Selatan periode sekarang, dan pemilihan calon ketua umum PW Ijabi Sulsel periode selanjutnya.
Perhelatan ini dibuka langsung oleh Ustaz Iskandar Pellang selaku perwakilan Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, beliau mengabarkan telah mengenal perihal ahlul bait dari forum diskusi dan membaca buku-buku sejak tahun 2005. Olehnya itu, Ustaz kelahiran Soppeng ini memberi apresiasi yang besar terhadap kegiatan IJABI. Ustaz Iskandar Pellang menyarankan pada pengurus PW IJABI Sulawesi Selatan, agar menajamkan silaturrahmi ke khalayak, dengan mengutip pepatah tak kenal maka tak sayang. “Sebaiknya, pengurus IJABI perlu bersilaturahmi dan bersosialisasi lebih massif agar ditahu keberadaannya dan lebih dikenal.” Ini sebentuk iktirad beliau atas ramainya berita ihwal penyesatan muslim syiah saat ini yang salah satunya disebabkan tidak berimbangnya informasi mengenai syiah dari orang syiah sendiri. Takrif ini menyambung permintaan ketua umum PW IJABI Sulawesi Selatan tentang ruang silaturahim dan persatuan kaum muslimin saat menyampaikan sambutannya di awal prosesi pembukaan.
Selaku ketua umum PW IJABI Sulawesi Selatan, Ustaz Mukhammad Idrus, SE.,M.,Si.,Ak.,CA tatkala menyampaikan prakatanya mengajak kaum muslimin untuk senantiasa bersatu dan mengedepankan persoalan kebangsaan. Salah satu cara untuk menyatukan kaum muslimin yang sengaja dicerai berai oleh oknum yang memiliki kepentingan tertentu adalah tersedianya wadah, atau ruang berkumpul. Berkat itu, beliau menegaskan keinginannya ini dengan meminta Kakanwil Depag Provinsi Sulawesi Selatan, dan MUI Sulawesi Selatan selaku fasilitator yang paling refresentatif menyediakan wadah berkumpul tersebut, semisal kegiatan halal bihalal yang dihadiri oleh seluruh kelompok-kelompok kaum muslimin tanpa sekat-sekat mazhab atau golongan. Masih menurut beliau, bahwa kegiatan semisal ini adalah ajang saling kenal dan saling meretas kesalahpahaman sesama umat Islam yang semakin mewabah dewasa ini.
Melanjutkan niatan Ustadz Idrus, Ustaz Syamsuddin Baharuddin, ST yang merupakan ketua umum Pengurus Pusat (PP) IJABI, menegaskan, “Memang benar, ada pihak-pihak yang berusaha merongrong keutuhan NKRI dengan menggunakan isu sektarian agama, khususnya sunni-syiah. Olehnya itu, umat Islam harus berkontribusi dalam menjaga keutuhan NKRI dari kelompok-kelompok yang ingin merongrong keutuhan bangsa ini dengan mensolidkan persatuan dan cerdas membaca peta konflik sunni-syiah oleh kekuatan global yang ingin menghancurkan keutuhan bangsa. Salah satu jalannya, dengan membuka ruang bertemu dan berdialog untuk saling klarifikasi tentang berbagai kesalahpahaman yang menyubur, pun agar umat Islam bebas memilih mazhab yang disukainya sebagaimana jaminan konstitusi yang berlaku di negara ini.”
Ustadz Syams menegaskan, bahwa komitmen muslim syiah di Indonesia dalam hal kebangsaan telah menjadi prioritas utama pada setiap program kerja IJABI di seluruh daerah dari awal berdirinya sampai sekarang. Selain itu IJABI juga senantiasa mengedepankan relasi yang harmonis antara muslim sunni dan muslim syiah pada semua lini kehidupan dengan prinsip, “Mari Sebarkan Senyum Sang Nabi”.
Perhelatan Muswil V PW IJABI Sulawesi Selatan, juga menghadirkan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Ustaz Burhanuddin. Dalam prakatanya, beliau menyampaikan kecemasan terkait kondisi bangsa Indonesia yang sengaja diusik orang-orang yang tidak bertanggung jawab, “Bangsa kita sekarang tengah menghadapi serangan orang-orang yang suka mempertentangkan hal-hal yang sepeleh, dan melupakan perihal yang jauh lebih penting!” Tukasnya. “Sebab itu, salah satu pekerjaan berat MUI kini adalah mengumpulkan dan menyatukan semua umat Islam, lalu melawan provokator untuk mengembalikan citra Islam yang rahmatan lil alamin.” Lanjut Ustadz Burhanuddin.
Mengakhiri tuturannya, beliau mengujarkan perkara pentingnya menjalin silaturahmi yang terus menerus. Lantaran dengan itu, wawasan akan bertambah pun terhadap pengambilan kesimpulan yang tidak hanya merujuk pada satu asumsi semata. Demi mengeratkan silaturahmi, beliau menyambut baik kehendak PW IJABI Sulsel, mempertemukan seluruh komponen kaum muslimin di Sulawesi Selatan dalam sebuah momen halal bihalal. Beliau berjanji akan menindaklanjuti usulan ini dan menyampaikannya pada ketua MUI Sulawesi Selatan, AGH Sanusi Baco, LC yang kali ini berhalangan hadir.
Selanjutnya, prosesi pembukaan, ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustaz Mustaqim Asikin, lalu dilanjutkan dengan diskusi dan dengar pendapat oleh peserta yang berkisar 50 orang. Tatkala diskusi dan dengar pendapat inilah, beberapa peserta menyoalkan kebenaran surat yang beredar di media sosial, yang mengatasnakaman gubernur Sulawesi Selatan perihal “kesesatan syiah”. Dalam kesempatan ini, Ustadz Idrus menyampaikan bahwa surat yang beredar itu fiktif (tidak benar) berdasarkan hasil klarifikasi beliau di waktu melakukan audience di kantor gubernur Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik sejak dimulainya pukul 10.00 wita, dan berakhir pukul 14.30 wita. Berdasarkan hasil musyawarah peserta, terpilihlah Ustaz Mukhammad Idrus, SE.,M.,Si.,Ak.,CA dan Dr. Sabara Nuruddin, S.Hi., M.Fil masing-masing sebagai calon ketua umum PW IJABI Sulsel periode selanjutnya, yang akan diserahkan dan ditetapkan oleh dewan syuro IJABI.
Perhelatan ini dibuka langsung oleh Ustaz Iskandar Pellang selaku perwakilan Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, beliau mengabarkan telah mengenal perihal ahlul bait dari forum diskusi dan membaca buku-buku sejak tahun 2005. Olehnya itu, Ustaz kelahiran Soppeng ini memberi apresiasi yang besar terhadap kegiatan IJABI. Ustaz Iskandar Pellang menyarankan pada pengurus PW IJABI Sulawesi Selatan, agar menajamkan silaturrahmi ke khalayak, dengan mengutip pepatah tak kenal maka tak sayang. “Sebaiknya, pengurus IJABI perlu bersilaturahmi dan bersosialisasi lebih massif agar ditahu keberadaannya dan lebih dikenal.” Ini sebentuk iktirad beliau atas ramainya berita ihwal penyesatan muslim syiah saat ini yang salah satunya disebabkan tidak berimbangnya informasi mengenai syiah dari orang syiah sendiri. Takrif ini menyambung permintaan ketua umum PW IJABI Sulawesi Selatan tentang ruang silaturahim dan persatuan kaum muslimin saat menyampaikan sambutannya di awal prosesi pembukaan.
Selaku ketua umum PW IJABI Sulawesi Selatan, Ustaz Mukhammad Idrus, SE.,M.,Si.,Ak.,CA tatkala menyampaikan prakatanya mengajak kaum muslimin untuk senantiasa bersatu dan mengedepankan persoalan kebangsaan. Salah satu cara untuk menyatukan kaum muslimin yang sengaja dicerai berai oleh oknum yang memiliki kepentingan tertentu adalah tersedianya wadah, atau ruang berkumpul. Berkat itu, beliau menegaskan keinginannya ini dengan meminta Kakanwil Depag Provinsi Sulawesi Selatan, dan MUI Sulawesi Selatan selaku fasilitator yang paling refresentatif menyediakan wadah berkumpul tersebut, semisal kegiatan halal bihalal yang dihadiri oleh seluruh kelompok-kelompok kaum muslimin tanpa sekat-sekat mazhab atau golongan. Masih menurut beliau, bahwa kegiatan semisal ini adalah ajang saling kenal dan saling meretas kesalahpahaman sesama umat Islam yang semakin mewabah dewasa ini.
Melanjutkan niatan Ustadz Idrus, Ustaz Syamsuddin Baharuddin, ST yang merupakan ketua umum Pengurus Pusat (PP) IJABI, menegaskan, “Memang benar, ada pihak-pihak yang berusaha merongrong keutuhan NKRI dengan menggunakan isu sektarian agama, khususnya sunni-syiah. Olehnya itu, umat Islam harus berkontribusi dalam menjaga keutuhan NKRI dari kelompok-kelompok yang ingin merongrong keutuhan bangsa ini dengan mensolidkan persatuan dan cerdas membaca peta konflik sunni-syiah oleh kekuatan global yang ingin menghancurkan keutuhan bangsa. Salah satu jalannya, dengan membuka ruang bertemu dan berdialog untuk saling klarifikasi tentang berbagai kesalahpahaman yang menyubur, pun agar umat Islam bebas memilih mazhab yang disukainya sebagaimana jaminan konstitusi yang berlaku di negara ini.”
Ustadz Syams menegaskan, bahwa komitmen muslim syiah di Indonesia dalam hal kebangsaan telah menjadi prioritas utama pada setiap program kerja IJABI di seluruh daerah dari awal berdirinya sampai sekarang. Selain itu IJABI juga senantiasa mengedepankan relasi yang harmonis antara muslim sunni dan muslim syiah pada semua lini kehidupan dengan prinsip, “Mari Sebarkan Senyum Sang Nabi”.
Perhelatan Muswil V PW IJABI Sulawesi Selatan, juga menghadirkan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Ustaz Burhanuddin. Dalam prakatanya, beliau menyampaikan kecemasan terkait kondisi bangsa Indonesia yang sengaja diusik orang-orang yang tidak bertanggung jawab, “Bangsa kita sekarang tengah menghadapi serangan orang-orang yang suka mempertentangkan hal-hal yang sepeleh, dan melupakan perihal yang jauh lebih penting!” Tukasnya. “Sebab itu, salah satu pekerjaan berat MUI kini adalah mengumpulkan dan menyatukan semua umat Islam, lalu melawan provokator untuk mengembalikan citra Islam yang rahmatan lil alamin.” Lanjut Ustadz Burhanuddin.
Mengakhiri tuturannya, beliau mengujarkan perkara pentingnya menjalin silaturahmi yang terus menerus. Lantaran dengan itu, wawasan akan bertambah pun terhadap pengambilan kesimpulan yang tidak hanya merujuk pada satu asumsi semata. Demi mengeratkan silaturahmi, beliau menyambut baik kehendak PW IJABI Sulsel, mempertemukan seluruh komponen kaum muslimin di Sulawesi Selatan dalam sebuah momen halal bihalal. Beliau berjanji akan menindaklanjuti usulan ini dan menyampaikannya pada ketua MUI Sulawesi Selatan, AGH Sanusi Baco, LC yang kali ini berhalangan hadir.
Selanjutnya, prosesi pembukaan, ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustaz Mustaqim Asikin, lalu dilanjutkan dengan diskusi dan dengar pendapat oleh peserta yang berkisar 50 orang. Tatkala diskusi dan dengar pendapat inilah, beberapa peserta menyoalkan kebenaran surat yang beredar di media sosial, yang mengatasnakaman gubernur Sulawesi Selatan perihal “kesesatan syiah”. Dalam kesempatan ini, Ustadz Idrus menyampaikan bahwa surat yang beredar itu fiktif (tidak benar) berdasarkan hasil klarifikasi beliau di waktu melakukan audience di kantor gubernur Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik sejak dimulainya pukul 10.00 wita, dan berakhir pukul 14.30 wita. Berdasarkan hasil musyawarah peserta, terpilihlah Ustaz Mukhammad Idrus, SE.,M.,Si.,Ak.,CA dan Dr. Sabara Nuruddin, S.Hi., M.Fil masing-masing sebagai calon ketua umum PW IJABI Sulsel periode selanjutnya, yang akan diserahkan dan ditetapkan oleh dewan syuro IJABI.