Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), K.H. Jalaludin Rahmat meminta umat Islam senantiasa menyampaikan dakwah dengan senyuman dan menjauhi kekerasan. Demikian pesan utama Kang Jalal dalam pembukaan Rakernas IJABI 2013 yang dilangsungkan di aula Muthahhari, 9 - 10 Februari lalu di Bandung. Berita dikutip dari http://www.klik-galamedia.com/kang-jalal-sampaikan-dakwah-dengan-senyuman [majulah-ijabi.org]
"Sampaikan dakwah dengan senyuman agar lebih banyak mendapat simpati," kata Kang Jalal saat ditemui "GM" di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IJABI di Jln. Kampus II, Kiaracondong Bandung, Minggu (10/2).
Kegiatan tersebut diikuti 70 pengurus PW IJABI se-Indonesia yang dipimpin Ketua Umum Tanfidziyah PP IJABI, Syamsudin Baharrudin. Acara diawali peluncuran buku Kesesatan Suni Syiah karya Kang Jalal.
Menurutnya, saat ini penyampaikan dakwah kepada masyarakat lebih lekat dengan cara-cara kekerasan. "Ada baiknya ustaz menyampaikan dakwah dengan senyuman sehingga mendapat simpati dari masyarakat," katanya.
Ia meminta para pengurus IJABI untuk lebih mengedepankan dakwah dengan senyuman. Selain melebur dengan masyarakat agar tidak eksklusif. Begitu juga para pengikut, berbaur untuk menjadi imam dan khatib untuk kejayaan Islam.
Sementara Ketua Tanfidziyah PP IJABI, Syamsuddin Baharuddin menyatakan, rakernas untuk konsolidasi organisasi dan penyusunan rancangan program kerja serta kajian intelektual. "Pada pertemuan ini hanya untuk konsolidasi organisasi," katanya.
Menyinggung keterlibatan politik, ditegakan, para pengurus IJABI tidak boleh terlibat politik praktis, terlebih aktif pada partai politik. "Tapi tidak boleh golput dalam menentukan pilihan di setiap pilkada," katanya.
Meski demikian, pengurus IJABI tetap harus terlibat dalam suksesi kepemimpinan, baik pemilihan presiden, gubernur, bupati atau wali kota. "Jika ada pengurus terlibat partai politik harus mundur, seperti yang pernah terjadi di Sulawesi," katanya.
Menyinggung jumlah keanggotaan IJABI, pihaknya tidak memberlakukan kartu anggota. Namun di Indonesia telah ada 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). "Khusus Jawa Barat telah memiliki 20 DPC," terangnya.
Kegiatan tersebut diikuti 70 pengurus PW IJABI se-Indonesia yang dipimpin Ketua Umum Tanfidziyah PP IJABI, Syamsudin Baharrudin. Acara diawali peluncuran buku Kesesatan Suni Syiah karya Kang Jalal.
Menurutnya, saat ini penyampaikan dakwah kepada masyarakat lebih lekat dengan cara-cara kekerasan. "Ada baiknya ustaz menyampaikan dakwah dengan senyuman sehingga mendapat simpati dari masyarakat," katanya.
Ia meminta para pengurus IJABI untuk lebih mengedepankan dakwah dengan senyuman. Selain melebur dengan masyarakat agar tidak eksklusif. Begitu juga para pengikut, berbaur untuk menjadi imam dan khatib untuk kejayaan Islam.
Sementara Ketua Tanfidziyah PP IJABI, Syamsuddin Baharuddin menyatakan, rakernas untuk konsolidasi organisasi dan penyusunan rancangan program kerja serta kajian intelektual. "Pada pertemuan ini hanya untuk konsolidasi organisasi," katanya.
Menyinggung keterlibatan politik, ditegakan, para pengurus IJABI tidak boleh terlibat politik praktis, terlebih aktif pada partai politik. "Tapi tidak boleh golput dalam menentukan pilihan di setiap pilkada," katanya.
Meski demikian, pengurus IJABI tetap harus terlibat dalam suksesi kepemimpinan, baik pemilihan presiden, gubernur, bupati atau wali kota. "Jika ada pengurus terlibat partai politik harus mundur, seperti yang pernah terjadi di Sulawesi," katanya.
Menyinggung jumlah keanggotaan IJABI, pihaknya tidak memberlakukan kartu anggota. Namun di Indonesia telah ada 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). "Khusus Jawa Barat telah memiliki 20 DPC," terangnya.