Dulu Iman Husein dan para sahabat setia berjuang dengan kucuran keringat dan darah merah, sesuai tuntutan kondisi yang ada pada saat itu. Sekarang ini, walau ajaran Islam yang suci murni versi Imam Husein juga mengalami banyak hambatan untuk dapat mengejawantah dengan layak, namun kondisi sekarang ini jelas berbeda dengan zaman dulu ketika Imam Husein hidup. Artinya, walaupun kita tidak melakukan jihad qital atau berperang secara fisik langsung, kita masih dapat tetap dikatakan setia pada janji dan komitmen, asal hati kita tetap teguh pada prinsip kebenaran serta melakukan hal-hal yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Iman Husein as.
“Menjaga Persaudaraan sebagai tanda Kecintaan dan Kesetiaan pada Kebenaran Ahlulbait Rasulullah Saw” menjadi tema dari peringatan Asyura 10 Muharram 1444 H/8 Agustus 2022 yang dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia ( IJABI ) Riau.
Tausiah agama disampaikan oleh Drg. Budi Trisakti, selaku Pembina PW Ijabi Riau. Dalam uraiannya beliau menyampaikan bahwa banyak cara untuk ikut andil positif dalam upaya mewujudkan terlaksananya ajaran Rasulullah yang mulia dan suci. Dulu Iman Husein dan para sahabat setia berjuang dengan kucuran keringat dan darah merah, sesuai tuntutan kondisi yang ada pada saat itu. Sekarang ini, walau ajaran Islam yang suci murni versi Imam Husein juga mengalami banyak hambatan untuk dapat mengejawantah dengan layak, namun kondisi sekarang ini jelas berbeda dengan zaman dulu ketika Imam Husein hidup. Artinya, walaupun kita tidak melakukan jihad qital atau berperang secara fisik langsung, kita masih dapat tetap dikatakan setia pada janji dan komitmen, asal hati kita tetap teguh pada prinsip kebenaran serta melakukan hal-hal yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Iman Husein as.
Kita dapat memulai dari diri kita sendiri, keluarga dan para sahabat terdekat kita. Berusaha memperbaiki kualitas ibadah dan akhlaq kita, mengajarkan rasa cinta terhadap Nabi saw dan Ahlul Baitnya pada keluarga dan kerabat kita; mengajarkan keutamaan dzikir shalawat pada siapa pun yang kita kenal, menyemarakan hari-hari besar tertentu, seperti maulid Rasulullah, Idul Ghadir, hari Asyura dan peringatan Arbain; memperdalam ilmu-ilmu keislaman, seperti Mantiq/logika, Irfan/Tasawuf, Tarikh dan Fiqh serta mempelajari berbagai ilmu dan teknologi mutahir dan penerapannya. Semua itu termasuk hal-hal yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Imam Husein as. Namun, jangan lupa memperbaiki kualitas silaturahim dan ukhuwwah di antara sesama kaum muslimin, juga termasuk hal yang sangat penting kita upayakan.
Baca Juga : IJABI Bangka Belitung, “Semangat Asyura Meraih Kemerdekaan Sejati”
Majelis duka Asyura yang berlangsung secara sederhana dan hikmad di hadiri para jamaah pecinta Ahlulbait di bumi Lancang Kuning, kegiatan Asyura kali ini terselenggara atas kerjasama PW. IJABI Riau dan Yayasan Panca Cahaya Utama Riau.
Tausiah agama disampaikan oleh Drg. Budi Trisakti, selaku Pembina PW Ijabi Riau. Dalam uraiannya beliau menyampaikan bahwa banyak cara untuk ikut andil positif dalam upaya mewujudkan terlaksananya ajaran Rasulullah yang mulia dan suci. Dulu Iman Husein dan para sahabat setia berjuang dengan kucuran keringat dan darah merah, sesuai tuntutan kondisi yang ada pada saat itu. Sekarang ini, walau ajaran Islam yang suci murni versi Imam Husein juga mengalami banyak hambatan untuk dapat mengejawantah dengan layak, namun kondisi sekarang ini jelas berbeda dengan zaman dulu ketika Imam Husein hidup. Artinya, walaupun kita tidak melakukan jihad qital atau berperang secara fisik langsung, kita masih dapat tetap dikatakan setia pada janji dan komitmen, asal hati kita tetap teguh pada prinsip kebenaran serta melakukan hal-hal yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Iman Husein as.
Kita dapat memulai dari diri kita sendiri, keluarga dan para sahabat terdekat kita. Berusaha memperbaiki kualitas ibadah dan akhlaq kita, mengajarkan rasa cinta terhadap Nabi saw dan Ahlul Baitnya pada keluarga dan kerabat kita; mengajarkan keutamaan dzikir shalawat pada siapa pun yang kita kenal, menyemarakan hari-hari besar tertentu, seperti maulid Rasulullah, Idul Ghadir, hari Asyura dan peringatan Arbain; memperdalam ilmu-ilmu keislaman, seperti Mantiq/logika, Irfan/Tasawuf, Tarikh dan Fiqh serta mempelajari berbagai ilmu dan teknologi mutahir dan penerapannya. Semua itu termasuk hal-hal yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Imam Husein as. Namun, jangan lupa memperbaiki kualitas silaturahim dan ukhuwwah di antara sesama kaum muslimin, juga termasuk hal yang sangat penting kita upayakan.
Baca Juga : IJABI Bangka Belitung, “Semangat Asyura Meraih Kemerdekaan Sejati”
Majelis duka Asyura yang berlangsung secara sederhana dan hikmad di hadiri para jamaah pecinta Ahlulbait di bumi Lancang Kuning, kegiatan Asyura kali ini terselenggara atas kerjasama PW. IJABI Riau dan Yayasan Panca Cahaya Utama Riau.