Di ujung jalan puncak perbukitan, di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) swadaya khusus penyandang disabilitas, SLB Kusuma Bangsa, yang beberapa bulan lalu bangunan sekolahnya roboh diterpa angin kencang, dua relawan pengelola SLB yang tuna netra dan seorang lagi kedua kakinya pincang bertumpu pada setangkai tongkat kayu, menengadahkan kedua telapak tangan ke langit dibawah terik panas matahari siang bolong. Bibir kering mereka melafalkan doa keselamatan dan surah Al-Fatihah yang terbang bersama semilir angin ke langit– diperuntukkan khusus kepada perjalanan ruh mendiang Alayarham Jalaludin Rakhmat di alam barzah.
IJABI Kota Kendari, Sabtu siang (3/8/2022), menyusuri kawasan pinggiran kota di Kecamatan Poasia–memasuki jalan-jalan setapak sempit hingga jalan pengerasan berkelok-kelok dan berbatu sampai ujung jalan di perbukitan tengah hutan. Meneruskan semangat Ahlulbayt berbagi kepada orang-orang yang tidak mempunyai penolong selain Allah SWT.
Ditemani seorang relawan pendamping sosial, Ijabiyun melewati jalan setapak yang sempit menjumpai pasangan lansia yang sakit-sakitan, nenek dengan sepasang cucu remaja yang tengah bersekolah, nenek yang memilih hidup sendiri di rumah panggung reot sehingga terpaksa berpindah tempat ke rumah dengan kolong rendah non permanen, Dibangun menempel di salah satu rumah anaknya yang berjarak hanya belasan langkah. Semuanya hidup dibawah garis kemiskinan, rumah tidak layak huni tanpa fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus).
Baca Juga : Pekan Asyura bersama IJABI Sukabumi
Belum lagi seorang bocah 3 tahun yang mengalami disabilitas tak berdaya akibat terserang step/demam tinggi diusia 1 tahun. Meski hanya interaksi antara kami– dia–dan ibunya hanya dalam hitungan menit, bocah yang saban hari hanya bisa pasrah kepada kasih sayang ibu dan kedua saudaranya itu melepas kepergian kami dengan senyum, yang sekilas tersirat ucapan terimakasihnya atas kedatangan kami.
Di ujung jalan puncak perbukitan, di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) swadaya khusus penyandang disabilitas, SLB Kusuma Bangsa, yang beberapa bulan lalu bangunan sekolahnya roboh diterpa angin kencang, dua relawan pengelola SLB yang tuna netra dan seorang lagi kedua kakinya pincang bertumpu pada setangkai tongkat kayu, menengadahkan kedua telapak tangan ke langit dibawah terik panas matahari siang bolong. Bibir kering mereka melafalkan doa keselamatan dan surah Al-Fatihah yang terbang bersama semilir angin ke langit– diperuntukkan khusus kepada perjalanan ruh mendiang Alayarham Jalaludin Rakhmat di alam barzah.
Baca Juga : Mazhab-Mazhab Itu Hanya Jalan Saja, Tujuan Beragama Itu Sama Saja
Hari ini, cinta kasih semangat dakwah Alayarham Jalaludin Rakhmat berpihak pada kaum tua renta dan disabilitas yang tulus melihat nilai kemanusiaan.
Laporan Kegiatan : Klandew-IJABI Sultra
Ditemani seorang relawan pendamping sosial, Ijabiyun melewati jalan setapak yang sempit menjumpai pasangan lansia yang sakit-sakitan, nenek dengan sepasang cucu remaja yang tengah bersekolah, nenek yang memilih hidup sendiri di rumah panggung reot sehingga terpaksa berpindah tempat ke rumah dengan kolong rendah non permanen, Dibangun menempel di salah satu rumah anaknya yang berjarak hanya belasan langkah. Semuanya hidup dibawah garis kemiskinan, rumah tidak layak huni tanpa fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus).
Baca Juga : Pekan Asyura bersama IJABI Sukabumi
Belum lagi seorang bocah 3 tahun yang mengalami disabilitas tak berdaya akibat terserang step/demam tinggi diusia 1 tahun. Meski hanya interaksi antara kami– dia–dan ibunya hanya dalam hitungan menit, bocah yang saban hari hanya bisa pasrah kepada kasih sayang ibu dan kedua saudaranya itu melepas kepergian kami dengan senyum, yang sekilas tersirat ucapan terimakasihnya atas kedatangan kami.
Di ujung jalan puncak perbukitan, di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) swadaya khusus penyandang disabilitas, SLB Kusuma Bangsa, yang beberapa bulan lalu bangunan sekolahnya roboh diterpa angin kencang, dua relawan pengelola SLB yang tuna netra dan seorang lagi kedua kakinya pincang bertumpu pada setangkai tongkat kayu, menengadahkan kedua telapak tangan ke langit dibawah terik panas matahari siang bolong. Bibir kering mereka melafalkan doa keselamatan dan surah Al-Fatihah yang terbang bersama semilir angin ke langit– diperuntukkan khusus kepada perjalanan ruh mendiang Alayarham Jalaludin Rakhmat di alam barzah.
Baca Juga : Mazhab-Mazhab Itu Hanya Jalan Saja, Tujuan Beragama Itu Sama Saja
Hari ini, cinta kasih semangat dakwah Alayarham Jalaludin Rakhmat berpihak pada kaum tua renta dan disabilitas yang tulus melihat nilai kemanusiaan.
Laporan Kegiatan : Klandew-IJABI Sultra