Mustamin al-Mandary
Ini untuk pertama kalinya ke dalam politik praktis beliau terlibat, walau sering kali diposisikan sebagai pengamat. Melihat persaingan yang ketat, apalagi berhadapan dengan caleg lain dengan modal yang kuat, baginya itu sudah cukup berat. Karenanya, beliau sebenarnya tidak terlalu berharap. Beliau tahu diri. Namun ternyata ketulusan dan bantuan dari banyak pihak membuatnya terpilih. [majulah-IJABI]
Ini untuk pertama kalinya ke dalam politik praktis beliau terlibat, walau sering kali diposisikan sebagai pengamat. Melihat persaingan yang ketat, apalagi berhadapan dengan caleg lain dengan modal yang kuat, baginya itu sudah cukup berat. Karenanya, beliau sebenarnya tidak terlalu berharap. Beliau tahu diri. Namun ternyata ketulusan dan bantuan dari banyak pihak membuatnya terpilih. [majulah-IJABI]
Hari ini KPU Jawab Barat telah menyelesaikan pleno untuk hasil pemilihan anggota legislatif 9 April lalu. Dengan demikian, kepastian untuk nama-nama yang mewakili masyarakat Jawa Barat sudah ditentukan. Salah satu di antaranya adalah KH Jalaluddin Rakhmat.
Pakar komunikasi yang ikut mencalonkan diri melalui Partai PDIP ini dipastikan lolos ke Senayan sesuai rekapitulasi suara di tingkat KPU provinsi. Dikutip dari detikcom, sebelumnya Sekretaris DPD PDIP Jabar Gatot Cahyono juga telah memberikan konfirmasi kepastian ini. Dari partainya sendiri, Ust Jalal yang juga Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia ini menempati urutan kedua dengan perolehan 39.082 suara, sementara posisi pertama ditempati oleh Yadi Srimulyadi dengan 46.769 suara. Keduanya berasal dari Dapil Jabar II. Dari Jawa Barat, seperti dilansir Galamedia Bandung, barangkali hanya Ust Jalal yang merupakan "pemain baru". Namun demikian, beliau langsung mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi wakil rakyat di DPR.
Kepada Galamedia, Ust Jalal menyampaikan terima kasih kepada "tangan-tangan tak terlihat" yang telah membantunya. Dalam penuturannya, beliau mengatakan bahwa banyak orang yang pesimis untuk bisa terpilih sebagai caleg dengan cara yang bersih dan lurus. Banyak orang berpikir bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai saat ini tanpa modal dan kekuatan yang kuat. Dan ternyata beliau bisa melewatinya meskipun tanpa duit dan materi. Memang, nampak bantuan yang muncul di masa-masa kampanye pileg seperti baju kaos, baliho dan lainnya, tapi beliau tidak tahu darimana datangnya. Tentu saja, bantuan itu datang dari orang-orang yang mencintai Ust Jalal bahkan meskipun beliau tidak mengenalnya.
Bantuan Kampanye Hitam
Selama masa kampanye, fitnah dan kampanye hitam banyak bermunculan terhadap Ust Jalal. Hal ini tidak terlepas dari dikenalnya beliau sebagai tokoh muslim Syiah di Indonesia. Bahkan, karena beliau ikut di PDIP, dan capres PDIP yang sudah dideklarasikan adalah Jokowi, akhirnya PDIP dan Jokowi pun kena getahnya. Tak sulit menemukan di sosial media tuduhan bahwa PDIP adalah partai Syiah, dan bahwa Jokowi adalah capres Syiah.
Tapi ternyata kampanye hitam itu tidak menghalangi Ust Jalal melenggang ke Senayan. Alih-alih mengurangi suara, malah membuat Ust Jalal lebih dikenal oleh masyarakat. Itulah sebabnya beliau juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pelaku kampanye hitam tersebut. "Maka dalam kesempatan ini, saya berterima kasih kepada pihak yang telah berkampanye hitam untuk saya. Dengan cara itu, saya malah dikenal lebih luas dan dipilih banyak orang. Ini hikmahnya," kata beliau kepada Galamedia.
Selamat buat Ust Jalal. Semoga Allah memberinya kekuatan untuk menjaga amanah dan memberikan yang terbaik buat bangsa Indonesia.
Pakar komunikasi yang ikut mencalonkan diri melalui Partai PDIP ini dipastikan lolos ke Senayan sesuai rekapitulasi suara di tingkat KPU provinsi. Dikutip dari detikcom, sebelumnya Sekretaris DPD PDIP Jabar Gatot Cahyono juga telah memberikan konfirmasi kepastian ini. Dari partainya sendiri, Ust Jalal yang juga Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia ini menempati urutan kedua dengan perolehan 39.082 suara, sementara posisi pertama ditempati oleh Yadi Srimulyadi dengan 46.769 suara. Keduanya berasal dari Dapil Jabar II. Dari Jawa Barat, seperti dilansir Galamedia Bandung, barangkali hanya Ust Jalal yang merupakan "pemain baru". Namun demikian, beliau langsung mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi wakil rakyat di DPR.
Kepada Galamedia, Ust Jalal menyampaikan terima kasih kepada "tangan-tangan tak terlihat" yang telah membantunya. Dalam penuturannya, beliau mengatakan bahwa banyak orang yang pesimis untuk bisa terpilih sebagai caleg dengan cara yang bersih dan lurus. Banyak orang berpikir bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai saat ini tanpa modal dan kekuatan yang kuat. Dan ternyata beliau bisa melewatinya meskipun tanpa duit dan materi. Memang, nampak bantuan yang muncul di masa-masa kampanye pileg seperti baju kaos, baliho dan lainnya, tapi beliau tidak tahu darimana datangnya. Tentu saja, bantuan itu datang dari orang-orang yang mencintai Ust Jalal bahkan meskipun beliau tidak mengenalnya.
Bantuan Kampanye Hitam
Selama masa kampanye, fitnah dan kampanye hitam banyak bermunculan terhadap Ust Jalal. Hal ini tidak terlepas dari dikenalnya beliau sebagai tokoh muslim Syiah di Indonesia. Bahkan, karena beliau ikut di PDIP, dan capres PDIP yang sudah dideklarasikan adalah Jokowi, akhirnya PDIP dan Jokowi pun kena getahnya. Tak sulit menemukan di sosial media tuduhan bahwa PDIP adalah partai Syiah, dan bahwa Jokowi adalah capres Syiah.
Tapi ternyata kampanye hitam itu tidak menghalangi Ust Jalal melenggang ke Senayan. Alih-alih mengurangi suara, malah membuat Ust Jalal lebih dikenal oleh masyarakat. Itulah sebabnya beliau juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pelaku kampanye hitam tersebut. "Maka dalam kesempatan ini, saya berterima kasih kepada pihak yang telah berkampanye hitam untuk saya. Dengan cara itu, saya malah dikenal lebih luas dan dipilih banyak orang. Ini hikmahnya," kata beliau kepada Galamedia.
Selamat buat Ust Jalal. Semoga Allah memberinya kekuatan untuk menjaga amanah dan memberikan yang terbaik buat bangsa Indonesia.