Ust Miftah F. Rakhmat
Salah satu misi yang diemban IJABI adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Berbagai program telah dilakukan, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan. Dan untuk kali ini, untuk pertama kalinya, IJABI membuat program di bidang kesehatan, dengan mendirikan klinik IJABI di Cicalengka, Jawa Barat [majulah-IJABI]
Salah satu misi yang diemban IJABI adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Berbagai program telah dilakukan, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan. Dan untuk kali ini, untuk pertama kalinya, IJABI membuat program di bidang kesehatan, dengan mendirikan klinik IJABI di Cicalengka, Jawa Barat [majulah-IJABI]
Ahad, 30 Maret 2014, diletakkan batu pertama untuk pendirian Klinik IJABI. KH. Jalaluddin Rakhmat dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini saat bersejarah. "Inilah pertama kalinya Klinik IJABI di Indonesia, bahkan di seluruh galaksi Bima Sakti, didirikan."
Lokasi yang dipilih untuk pendirian Klinik ini adalah sepetak tanah yang dahulu menjadi rumah kedua orangtua KH. Jalaluddin Rakhmat. Ust. Jalal--begitu ia biasa disapa oleh jamaahnya--menghabiskan masa kecilnya di rumah itu. Bahkan bisa dibilang, itulah tempat kelahirannya. Selain klinik, telah berdiri sebelumnya sebuah sekolah menengah yang juga dikhususkan untuk membantu masyarakat sekitar dan mereka yang membutuhkan.
Masyarakat desa Sangiang, Haur Pugur, Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung ini menyambut baik kehadiran Klinik IJABI. Daerah itu terletak di pertengahan antara dua titik keramaian: Rancaekek dan Cicalengka. Masyarakat harus menempuh jalan yang cukup jauh untuk mengakses puskesmas terdekat. Belum lagi medan tempuh yang berlubang dan berkubang. Bila banjir, daerah ini bisa terisolasi.
Klinik IJABI yang rencananya mulai beroperasi Agustus mendatang akan mengadopsi pola semi swadaya. Pemeriksaan gratis, obat-obatan standar dibantu, tetapi untuk keberlangsungan klinik ada penggantian biaya obat untuk beberapa kategori tertentu. Dengan cara ini, diharapkan Klinik dapat mandiri dalam empat tahun. Demikian disampaikan oleh dr. Faisal yang menjadi konsultan dalam proses pendirian Klinik ini.
Mengapa peristiwa ini bersejarah dan istimewa? Bersejarah karena ini Klinik IJABI yang pertama. Ust. Jalal berdoa agar Klinik serupa tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Istimewa karena di tengah deru tuduhan tidak baik yang dialamatkan pada Organisasi para pengikut Ahlul Bait ini, mereka menjawabnya dengan karya bakti, dengan perkhidmatan, sebagai kado kecil bagi orang-orang saleh yang mereka teladani.
Pada prosesi peletakan batu pertama Klinik ini hadir KH. Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia), Dr. Joko Suroso, Kabid Pemberdayaan Umat IJABI, Dr. dr. Maria bersama teman-teman Fathimiyyah IJABI, dr. Santi dan dr. Faisal beserta rekan-rekan yang membantu persiapan pendirian klinik, Bapak Kepala Desa dan Bapak Kepala SMP Plus Muthahhari.
Lokasi yang dipilih untuk pendirian Klinik ini adalah sepetak tanah yang dahulu menjadi rumah kedua orangtua KH. Jalaluddin Rakhmat. Ust. Jalal--begitu ia biasa disapa oleh jamaahnya--menghabiskan masa kecilnya di rumah itu. Bahkan bisa dibilang, itulah tempat kelahirannya. Selain klinik, telah berdiri sebelumnya sebuah sekolah menengah yang juga dikhususkan untuk membantu masyarakat sekitar dan mereka yang membutuhkan.
Masyarakat desa Sangiang, Haur Pugur, Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung ini menyambut baik kehadiran Klinik IJABI. Daerah itu terletak di pertengahan antara dua titik keramaian: Rancaekek dan Cicalengka. Masyarakat harus menempuh jalan yang cukup jauh untuk mengakses puskesmas terdekat. Belum lagi medan tempuh yang berlubang dan berkubang. Bila banjir, daerah ini bisa terisolasi.
Klinik IJABI yang rencananya mulai beroperasi Agustus mendatang akan mengadopsi pola semi swadaya. Pemeriksaan gratis, obat-obatan standar dibantu, tetapi untuk keberlangsungan klinik ada penggantian biaya obat untuk beberapa kategori tertentu. Dengan cara ini, diharapkan Klinik dapat mandiri dalam empat tahun. Demikian disampaikan oleh dr. Faisal yang menjadi konsultan dalam proses pendirian Klinik ini.
Mengapa peristiwa ini bersejarah dan istimewa? Bersejarah karena ini Klinik IJABI yang pertama. Ust. Jalal berdoa agar Klinik serupa tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Istimewa karena di tengah deru tuduhan tidak baik yang dialamatkan pada Organisasi para pengikut Ahlul Bait ini, mereka menjawabnya dengan karya bakti, dengan perkhidmatan, sebagai kado kecil bagi orang-orang saleh yang mereka teladani.
Pada prosesi peletakan batu pertama Klinik ini hadir KH. Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia), Dr. Joko Suroso, Kabid Pemberdayaan Umat IJABI, Dr. dr. Maria bersama teman-teman Fathimiyyah IJABI, dr. Santi dan dr. Faisal beserta rekan-rekan yang membantu persiapan pendirian klinik, Bapak Kepala Desa dan Bapak Kepala SMP Plus Muthahhari.