Harapan Halal bi Halal PW Ijabi Jabar
PW. IJABI Jabar merancang acara "mudik" yang unik sebagai inspirasi dari tradisi mudik lebaran di kampung halaman dan halal bi halal. Kami memberikan makna yang berbeda pada kata "unik" di sini. Biasanya, halal bi halal komunitas dilakukan di tempat tertentu dengan fokus pada panggung. Namun, PW. IJABI Jawa Barat telah merancang halal bi halal yang berbeda tahun ini.
Setelah menjalankan shalat Idul Fitri di tanah lapang, tradisi lebaran di Indonesia ditandai dengan membuka pintu lebar-lebar rumah untuk menerima sanak saudara, tetangga, dan relasi yang sering berkunjung. Tuan rumah menghias ruangan, menambah tempat duduk, dan menyajikan berbagai makanan khas sebagai "ikon" rumah. Tatap-sapa, bersalaman, tawa, haru, dan kebahagiaan menyatu dalam hati mereka. Rasanya begitu plong.
Inilah harapan atau esensi idhul fitri, tuntas sudah ganjalan, kesalahan, prasangka, kezaliman terhadap sesama. Semoga dengan saling memaafkan diantara sesama manusia itu, menjadikan turunnya ampunan Allah SWT. Mengampuni dan menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan manusia yang saling memaafkan itu. Ishfahu lana yasgfahullahu lakum.
Halal bi Halal Unik PW IJABI Jawa Barat
PW. IJABI Jabar merancang acara "mudik" yang unik sebagai inspirasi dari tradisi mudik lebaran di kampung halaman dan halal bi halal. Kami memberikan makna yang berbeda pada kata "unik" di sini. Biasanya, halal bi halal komunitas dilakukan di tempat tertentu dengan fokus pada panggung. Namun, PW. IJABI Jawa Barat telah merancang halal bi halal yang berbeda tahun ini.
Acara tersebut diselenggarakan di halaman SMP Muthahhari dekat mazar Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat. Halal bi halal ini dihadirkan dalam format open house yang melibatkan seluruh PD. Tidak ada acara terpusat, tetapi setiap PD. memiliki peran yang signifikan. Mereka saling mengundang pengunjung untuk mampir ke "rumah" (stan) mereka dan saling mengunjungi satu sama lain.
Inilah harapan atau esensi idhul fitri, tuntas sudah ganjalan, kesalahan, prasangka, kezaliman terhadap sesama. Semoga dengan saling memaafkan diantara sesama manusia itu, menjadikan turunnya ampunan Allah SWT. Mengampuni dan menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan manusia yang saling memaafkan itu. Ishfahu lana yasgfahullahu lakum.
Halal bi Halal Unik PW IJABI Jawa Barat
PW. IJABI Jabar merancang acara "mudik" yang unik sebagai inspirasi dari tradisi mudik lebaran di kampung halaman dan halal bi halal. Kami memberikan makna yang berbeda pada kata "unik" di sini. Biasanya, halal bi halal komunitas dilakukan di tempat tertentu dengan fokus pada panggung. Namun, PW. IJABI Jawa Barat telah merancang halal bi halal yang berbeda tahun ini.
Acara tersebut diselenggarakan di halaman SMP Muthahhari dekat mazar Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat. Halal bi halal ini dihadirkan dalam format open house yang melibatkan seluruh PD. Tidak ada acara terpusat, tetapi setiap PD. memiliki peran yang signifikan. Mereka saling mengundang pengunjung untuk mampir ke "rumah" (stan) mereka dan saling mengunjungi satu sama lain.
Mereka seakan mendapat tambahan gizi, selain menemukan makanan yang lebih banyak porsi, mereka juga segera mengerti makanan khas berbagai daerah yang dinikmati. Di belahan sudut yang agak lebar, para pengunjung ada yang memilih duduk di tikar bersama beberapa jamaah lain membentuk sebuah lingkaran untuk menikmati kopi bersama, sambil berbincang—yang kalau diperhatikan pembicaraan itu tidak bertema. Tapi ada kesan yang tersirat bahwa mereka semua akrab.
Ini Mochi, kata penjaga stan dari PD. IJABI Sukabumi, ayo dinikmati. Ini Burayot, kata yang dari Garut. Ini Manga Gincu, ini Colenak, ini hasil bumi. Para penjaga stan tiap PD. IJABI menawarkan khidmatnya. |
Saling bertukar merasakan makanan. Tidak kurang dari delapan stan yang terpajang di seluruh area sekolah. Para pengunjung hilir mudik seraya berjalan di pasar kuliner, yang hubungan mereka bukan sebagai para pedagang dan pembeli. Tapi sebagai tamu dan tuan rumah yang saling menghormati. Begitu akrabnya perbincangan mereka. Diantara pengunjung adalah santri Pesantren Darur Rahmah.
|
Sulit kami menggambarkan suasana kehangatan diantara mereka, tetapi sebagai laporan singkat inilah “menu unik” yang disuguhkan masing-masing PD Ijabi se-Jawa Barat itu sebagai salah satu jamuan terbaik untuk menjamu para tamu yang hadir “di rumahnya”
Daftar pengisi stant Halal bi Halal:
1. PW IJABI Jabar : Gulai Kambing
2. Fatimiyah PW Jabar: Tekwan, minuman, kue lebaran
3. PD Kota Bandung: Colenak dll
4. PD Kab. Bandung: Wajit, opak, kopi dll
5. PD Kab. Sumedang: Tahu, leupeut, jagung rebus, kacang rebus, singkong rebur, pisang dll
6. PD IJABI Sukabumi: Mochi, Otak-otak, Jagung Gula Pasir
7. PD IJABI Kabupaten Cianjur: Manisan berbagai macam
8. PD Majalengka : Mangga Gincu, Bolu Mangga Gincu
9. PD Garut : Burayot, Dodol Picnic, Kripik Tempe Mang Duyeh.
Makanan khas itu mereka bawa dari tempatnya masing-masing, dengan tujuan untuk saling mengenal, saling merasakan, saling mengunjungi.
Dibawah ini kami sajikan foto dokumentasi masing-masing stan dan makanan PD. IJABI Se-Jawa Barat :
Daftar pengisi stant Halal bi Halal:
1. PW IJABI Jabar : Gulai Kambing
2. Fatimiyah PW Jabar: Tekwan, minuman, kue lebaran
3. PD Kota Bandung: Colenak dll
4. PD Kab. Bandung: Wajit, opak, kopi dll
5. PD Kab. Sumedang: Tahu, leupeut, jagung rebus, kacang rebus, singkong rebur, pisang dll
6. PD IJABI Sukabumi: Mochi, Otak-otak, Jagung Gula Pasir
7. PD IJABI Kabupaten Cianjur: Manisan berbagai macam
8. PD Majalengka : Mangga Gincu, Bolu Mangga Gincu
9. PD Garut : Burayot, Dodol Picnic, Kripik Tempe Mang Duyeh.
Makanan khas itu mereka bawa dari tempatnya masing-masing, dengan tujuan untuk saling mengenal, saling merasakan, saling mengunjungi.
Dibawah ini kami sajikan foto dokumentasi masing-masing stan dan makanan PD. IJABI Se-Jawa Barat :
Sharing Keunikan PD. IJABI Jabar, Saling Melengkapi Saling Belajar
Jika di setiap stan Pengurus Daerah IJABI itu berlomba menyuguhkan perberkhidmatan makanan khas daerahnya, disertai perbincangan hangat diantara para pengurus PD, Jamaah dan santri yang hadir, baik dengan yang tua ataupun muda, tidak halnya pada salah sudut area halaman sekolah. Berada di samping tenda panitia terpampang spanduk besar. Konon maksudnya tempat untuk selfi masing masing mereka bila hendak mengabadikan momen uniknya. Tapi keasyikan menikmati hidangan membuat mereka mengambil momen foto bersama diakhir acara. Kesempatan ini dimanfaatkan panitia untuk berbincang dengan beberapa perwakilan PD yang ada, termasuk dari Pengurus PW dan salah satu Dewan Syura.
Baca Juga : IJABI GO ZERO WASTE
“Kami ini Pengurus Daerah yang disitu ada peristirahatan Allahyarham KH Jalalaluddin Rakhmat, maka sudah sepantasnya untuk menjaga, merawat lingkungan yang ada. Dalam hal sosial kami berusaha melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar, melibatkan mereka baik dalam pembagian-pembagian kebahagiaan, misalkan berupa paket-paket sembako yang kita lakukan, juga acara-acara yang dilakukan di sekitar mazar. Kesimpulan yang kami dapatkan dari survei dengan teman-teman, masyarakat di sini merasa bersyukur, ada mazar di sini. Yang dulu gelap sekarang terang, yang dulu selalu kotor karena banyak dedaunan, sekarang selalu bersih, yang dulu lingkungan tidak terawat, sekarang indah seperti taman-taman rekreasi. Menyenangkan, berterimakasih dan bersyukur,” begitu yang disampaikan Ketua PD. IJABI Kabupaten Bandung, Bapak Ja’far Sambas.
Apa yang disampaikan Ketua PD. IJABI Kabupaten Bandung itu sangat logis, selain ada kebahagiaan menjadi tempat domisili mazar Allahyarham, yang sudah pasti dijadikan persingahan dan kunjungan jamaah dari berbagai daerah, tetapi juga ada amanah teramat besar yang tersirat di dalamnya. Adalah bukan hanya kewajiban Pengurus Daerah domisili, tetapi tanggung jawab kita semua. Seperti kata Ustad Wawan Ridwan—salah satu anggota Dewan Syura dalam pembekalannya di acara halal bi halal itu juga, bahwa Allahyarham KH. Jalaluddin Rakhmat adalah pembimbing ruhani. Marja’ yang harus diikuti dalam perjalanan seluruh jamaah IJABI baik pemikiran atau pun aksinya dalam sosial, lebih-lebih untuk jamaah yang ada di Jawa Barat.
Hal yang sama juga diaminkan oleh Ketua PW. IJABI Jawa Barat, Bapak Sutrasno. Adalah merupakan tekat bagi pengurus PW. untuk membantu apapun yang berhubungan dengan mazar, dan kegiatan yang ada. Secara memberanikan diri, Mas Ketua—begitu sapaan akrabnya—mengatakan, bila nanti kegiatan halal bi halal di Jawa Barat, satu hal yang tidak boleh ditawar lagi adalah tempatnya di sekitar mazar, baik itu di halaman SMP atau disekitarannya. Beliau juga akan mensuport penuh demi kenyamanan, keindahan, dan keberlangsungan calon tumbuhnya pusat budaya. Beliau juga memberikan statement bahwa di situlah “lembur kuring” katanya. Tempat kita mudik. Disinilah kampung halaman kita.
Jika di setiap stan Pengurus Daerah IJABI itu berlomba menyuguhkan perberkhidmatan makanan khas daerahnya, disertai perbincangan hangat diantara para pengurus PD, Jamaah dan santri yang hadir, baik dengan yang tua ataupun muda, tidak halnya pada salah sudut area halaman sekolah. Berada di samping tenda panitia terpampang spanduk besar. Konon maksudnya tempat untuk selfi masing masing mereka bila hendak mengabadikan momen uniknya. Tapi keasyikan menikmati hidangan membuat mereka mengambil momen foto bersama diakhir acara. Kesempatan ini dimanfaatkan panitia untuk berbincang dengan beberapa perwakilan PD yang ada, termasuk dari Pengurus PW dan salah satu Dewan Syura.
Baca Juga : IJABI GO ZERO WASTE
“Kami ini Pengurus Daerah yang disitu ada peristirahatan Allahyarham KH Jalalaluddin Rakhmat, maka sudah sepantasnya untuk menjaga, merawat lingkungan yang ada. Dalam hal sosial kami berusaha melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar, melibatkan mereka baik dalam pembagian-pembagian kebahagiaan, misalkan berupa paket-paket sembako yang kita lakukan, juga acara-acara yang dilakukan di sekitar mazar. Kesimpulan yang kami dapatkan dari survei dengan teman-teman, masyarakat di sini merasa bersyukur, ada mazar di sini. Yang dulu gelap sekarang terang, yang dulu selalu kotor karena banyak dedaunan, sekarang selalu bersih, yang dulu lingkungan tidak terawat, sekarang indah seperti taman-taman rekreasi. Menyenangkan, berterimakasih dan bersyukur,” begitu yang disampaikan Ketua PD. IJABI Kabupaten Bandung, Bapak Ja’far Sambas.
Apa yang disampaikan Ketua PD. IJABI Kabupaten Bandung itu sangat logis, selain ada kebahagiaan menjadi tempat domisili mazar Allahyarham, yang sudah pasti dijadikan persingahan dan kunjungan jamaah dari berbagai daerah, tetapi juga ada amanah teramat besar yang tersirat di dalamnya. Adalah bukan hanya kewajiban Pengurus Daerah domisili, tetapi tanggung jawab kita semua. Seperti kata Ustad Wawan Ridwan—salah satu anggota Dewan Syura dalam pembekalannya di acara halal bi halal itu juga, bahwa Allahyarham KH. Jalaluddin Rakhmat adalah pembimbing ruhani. Marja’ yang harus diikuti dalam perjalanan seluruh jamaah IJABI baik pemikiran atau pun aksinya dalam sosial, lebih-lebih untuk jamaah yang ada di Jawa Barat.
Hal yang sama juga diaminkan oleh Ketua PW. IJABI Jawa Barat, Bapak Sutrasno. Adalah merupakan tekat bagi pengurus PW. untuk membantu apapun yang berhubungan dengan mazar, dan kegiatan yang ada. Secara memberanikan diri, Mas Ketua—begitu sapaan akrabnya—mengatakan, bila nanti kegiatan halal bi halal di Jawa Barat, satu hal yang tidak boleh ditawar lagi adalah tempatnya di sekitar mazar, baik itu di halaman SMP atau disekitarannya. Beliau juga akan mensuport penuh demi kenyamanan, keindahan, dan keberlangsungan calon tumbuhnya pusat budaya. Beliau juga memberikan statement bahwa di situlah “lembur kuring” katanya. Tempat kita mudik. Disinilah kampung halaman kita.
Sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ketua PD. IJABI Kabupaten Bandung, PD. IJABI Kota/Kabupaten yang ada di Wilayah Jawa Barat lain memberikan penekanan untuk hal-hal tertentu. Sepertinya mereka telah hafal dan mengamalkan kaidah fiqih: “Bila tidak bisa dilakukan seluruhnya, janganlah ditinggalkan seluruhnya.” IJABI, sependek pemahaman kami, memiliki program dan harapan yang besar. Amat sulit kita lakukan sendiri, bahkan oleh PW. IJABI Jawa Barat sekalipun. Karenya, terimakasih kepada seluruh PD. Se-Jawa Barat yang telah bersama-sama dalam mewujudkan program besar itu, dimanapun peran diantara kita. Semua saling melengkapi, dan saling belajar.
PD. IJABI Kab Sumedang, misalnya, sampai saat ini mereka konsen dengan pemberdayaan anggotanya dengan mengolah hasil bumi: Sampe, pisang, kopi, jagung dll. Mereka semacam paguyuban untuk maju bersama. Ada yang menanam ada yang menjual. Hayo siapa yang hendak membantu amal kolektif mulia ini?
PD. IJABI Kota Bandung memperkuat kerjasama antar lembaga dan mazhab. Kami belum sempat menanyakan kenapa dipilih ini, tetapi dari hasil survei teman teman diluar komunitas mazhab keluarga nabi, Kota Bandung termasuk tinggi tingkat intolerannya. Apakah ini salah satu yang menjadi latar belakangnya, kemungkinan ada benarnya juga.
Baca Juga : Ramadan For Kids & Teens
PD. IJABI Kabupaten Sukabumi dan PD. IJABI Kabupaten Majalengka mengungkapkan hal yang mambuat kami tersentuh. Mengambil ajaran Allahyarham dan nasehat sesepuh mereka agar selalu memperhatikan orang duafa, yatim, dan keterbelakangan. Mereka mencoba melakukan sekuatnya untuk berusaha membantu mereka.
PD IJABI Kabupaten Majalengka, yang telah memberikan pelajaran berharga bagaimana cara mendidik dan memperhatikan mereka saudara kita yang berkebutuhan khusus. Banyak rintangan, hambatan tetapi juga potensi kebaikan yang begitu besar. “Satu anak satu kurikulum yang harus kami berikan,” begitu kata Bapak Sayahdiun, Ketua PD. IJABI Majalengka. Suatu usaha mulai, yang membuat “ghibtah” kita yang mendengarkan. Bila diizinkan untuk mengambil berkah tabaruk amal, seperti perkhidmatan terhadap sodara kita yang berkebutuhan khusus itu, dapat kita laporkan kepada Kanjeng Nabi dan Keluarganya yang suci, bahwa IJABI di Indonesia, telah berusaha membuat saudara kita yang berbeda menjadi manusia yang juara dibidangnya melalui pikiran dan tangan terampil saudara kami Pengurus Daerah IJABI Majalengka.
Berikut Foto Dokumentasi Proses Pembelajaran anak berkebutuhan khusus, untuk menjadi juara dalam bidangnya dengan melakukan pendekatan personal dan memberikan metode dan kurikulum khusus satu anak satu kurikulum
Foto kiriman dari PD. IJABI Kabupaten Majalengka
PD. IJABI Kab Sumedang, misalnya, sampai saat ini mereka konsen dengan pemberdayaan anggotanya dengan mengolah hasil bumi: Sampe, pisang, kopi, jagung dll. Mereka semacam paguyuban untuk maju bersama. Ada yang menanam ada yang menjual. Hayo siapa yang hendak membantu amal kolektif mulia ini?
PD. IJABI Kota Bandung memperkuat kerjasama antar lembaga dan mazhab. Kami belum sempat menanyakan kenapa dipilih ini, tetapi dari hasil survei teman teman diluar komunitas mazhab keluarga nabi, Kota Bandung termasuk tinggi tingkat intolerannya. Apakah ini salah satu yang menjadi latar belakangnya, kemungkinan ada benarnya juga.
Baca Juga : Ramadan For Kids & Teens
PD. IJABI Kabupaten Sukabumi dan PD. IJABI Kabupaten Majalengka mengungkapkan hal yang mambuat kami tersentuh. Mengambil ajaran Allahyarham dan nasehat sesepuh mereka agar selalu memperhatikan orang duafa, yatim, dan keterbelakangan. Mereka mencoba melakukan sekuatnya untuk berusaha membantu mereka.
PD IJABI Kabupaten Majalengka, yang telah memberikan pelajaran berharga bagaimana cara mendidik dan memperhatikan mereka saudara kita yang berkebutuhan khusus. Banyak rintangan, hambatan tetapi juga potensi kebaikan yang begitu besar. “Satu anak satu kurikulum yang harus kami berikan,” begitu kata Bapak Sayahdiun, Ketua PD. IJABI Majalengka. Suatu usaha mulai, yang membuat “ghibtah” kita yang mendengarkan. Bila diizinkan untuk mengambil berkah tabaruk amal, seperti perkhidmatan terhadap sodara kita yang berkebutuhan khusus itu, dapat kita laporkan kepada Kanjeng Nabi dan Keluarganya yang suci, bahwa IJABI di Indonesia, telah berusaha membuat saudara kita yang berbeda menjadi manusia yang juara dibidangnya melalui pikiran dan tangan terampil saudara kami Pengurus Daerah IJABI Majalengka.
Berikut Foto Dokumentasi Proses Pembelajaran anak berkebutuhan khusus, untuk menjadi juara dalam bidangnya dengan melakukan pendekatan personal dan memberikan metode dan kurikulum khusus satu anak satu kurikulum
Foto kiriman dari PD. IJABI Kabupaten Majalengka
Mudik ke Kampung Halaman
Seperti dikatakan oleh Ketua PW IJABI Jabar, Bapak Sutrasno di atas, bahwa beliau telah “berani” memberikan statemen bahwa di mazar dan sekitarnya itu adalah “lembur kuring”. Tampat kita mudik ke kampung halaman. Di sinilah kampung halaman kita bersama, seluruh Ijabiun di manapun berada. Pernyataan ini benar adanya, seperti pelajaran yang biasa kita ambil dari kegiatan mudik, biasanya kita tidak lupa mengunjungi tempat tempat sudut kampung kelahiran, bertafakur mengenang masa-masa belajar, masa-masa kecil, bersimpuh dipangkuan ibu dan ayah kita. Memohon maaf dan meminta doa dan petunjuknya.
IJABI adalah organisasi/komunitas pecinta Ahlul Bait yang didirikan oleh Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat, maka tidak berlebihan bila kita menganggab diri kita sebagai anak-anaknya yang setiap lebaran kita berkewajiban untuk mudik ke kampung halaman itu. Bersimpuh di kakinya memohon maaf atas kelalaian, ketidakmampuan, seraya memohon bimbingannya dari alam sana. Bila Ketika mudik ke kampung halaman, kita selalu melihat betapa indahnya pemandangan di sekitar tempat kelahiran kita masing-masing, maka perlu juga kita melihat-lihat dan mengenang dan mencatat legacy yang ditinggalkan Allahyarham KH. Jalaluddin Rakhmat.
Adalah kewajiban setiap anak untuk melanjutkan legacy itu dan mengambil peran sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Kita, anak-anak itu bukanlah sebagai individu yang bersaing dalam melakukan kelanjutan perjuangan, tetapi kita adalah anak yatim yang saling melengkapi. Biarlah mereka unggul di satu sisi, dan yang lain unggul di bidang lainya. Ojo dibandeng-bandengke, untuk saling menjatuhkan, tetapi mari bertindak sebagai pazzel yang saling menguatkan membentuk sebuah gambar yang indah.
Seperti dikatakan oleh Ketua PW IJABI Jabar, Bapak Sutrasno di atas, bahwa beliau telah “berani” memberikan statemen bahwa di mazar dan sekitarnya itu adalah “lembur kuring”. Tampat kita mudik ke kampung halaman. Di sinilah kampung halaman kita bersama, seluruh Ijabiun di manapun berada. Pernyataan ini benar adanya, seperti pelajaran yang biasa kita ambil dari kegiatan mudik, biasanya kita tidak lupa mengunjungi tempat tempat sudut kampung kelahiran, bertafakur mengenang masa-masa belajar, masa-masa kecil, bersimpuh dipangkuan ibu dan ayah kita. Memohon maaf dan meminta doa dan petunjuknya.
IJABI adalah organisasi/komunitas pecinta Ahlul Bait yang didirikan oleh Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat, maka tidak berlebihan bila kita menganggab diri kita sebagai anak-anaknya yang setiap lebaran kita berkewajiban untuk mudik ke kampung halaman itu. Bersimpuh di kakinya memohon maaf atas kelalaian, ketidakmampuan, seraya memohon bimbingannya dari alam sana. Bila Ketika mudik ke kampung halaman, kita selalu melihat betapa indahnya pemandangan di sekitar tempat kelahiran kita masing-masing, maka perlu juga kita melihat-lihat dan mengenang dan mencatat legacy yang ditinggalkan Allahyarham KH. Jalaluddin Rakhmat.
Adalah kewajiban setiap anak untuk melanjutkan legacy itu dan mengambil peran sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Kita, anak-anak itu bukanlah sebagai individu yang bersaing dalam melakukan kelanjutan perjuangan, tetapi kita adalah anak yatim yang saling melengkapi. Biarlah mereka unggul di satu sisi, dan yang lain unggul di bidang lainya. Ojo dibandeng-bandengke, untuk saling menjatuhkan, tetapi mari bertindak sebagai pazzel yang saling menguatkan membentuk sebuah gambar yang indah.
Untuk menjadikan bangunan itu menjadi satu, kokoh, dan indah nampaknya persatuan dan saling melengkapi adalah suatu hal yang harus selalu dilakukan. “Setan akan sangat membenci dengan orang yang saling menyambungkan silaturahmi,” begitu kata Ketua Dewan Syura KH Miftah Fauzi Rakhmat dalam nasehat halal bi halal tahun 2023 ini. Yang sebelumnya Ustad Wawan Ridwan memimpinnya untuk bersilaturahim dengan para Ijabiyyun yang telah mendahului kita, agar bersama-sama dalam kesatuan perjuangan. Tak lupa mengirimkan doa juga untuk Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat agar senantiasa membimbing kita semua dalam mewujutkan persatuan dan amal kebersamaan ini.
Khatimah
Kami atas nama PW Ijabi Jabar, PD Kota/Kabupaten Se Jawa Barat mengucapkan mohon maaf lahir batin untuk seluruh pembaca yang budiman. Seraya bermohon semoga kampung halaman kita ini bisa menjadi tempat tumbuhnya persaudaraan, dapat menjadikan pusat belajar dan berperadapan. Mari kita sempatkan mudik kekampung halaman minimal setiap lebaran tiba. Kita mudik ke kampung halaman kita. Dan Hampung Halaman kita itu bernama Mazar.
Salam Hormat dari kami
PW IJABI JABAR
Kami atas nama PW Ijabi Jabar, PD Kota/Kabupaten Se Jawa Barat mengucapkan mohon maaf lahir batin untuk seluruh pembaca yang budiman. Seraya bermohon semoga kampung halaman kita ini bisa menjadi tempat tumbuhnya persaudaraan, dapat menjadikan pusat belajar dan berperadapan. Mari kita sempatkan mudik kekampung halaman minimal setiap lebaran tiba. Kita mudik ke kampung halaman kita. Dan Hampung Halaman kita itu bernama Mazar.
Salam Hormat dari kami
PW IJABI JABAR