Sahabatku... Sekadar catatan pinggir, Samarra adalah kota kuno nan cantik, karena diapit tepi timur Sungai Tigris dan dikelilingi dua anak sungai (Al-Qatul dan Al-Yahud), sehingga keelokannya mirip sebuah pulau. Keelokan posisi itu, kemudian dipersolek lagi oleh tangan dingin para arsitek pilihan dari pelbagai negeri Islam. Desain menara Samarra yang sangat khas menjadi ikon kota yang disesaki dengan istana dan taman indah.
Oleh : Mukhaer Pakkanna
Sahabatku... Rabu (28/8), saya menginjakkan kaki di kota mungil nan eksotik, Samarra, ibukota Provinsi Shalahudin, bagian Utara Baghdad. Letaknya antara Tikrit dan Baghdad (125 km) atau sisi timur Sungai Tigris, yang mayoritas mazhab Sunni. Membaca Tikrit memori saya kembali tertuju pada tempat kelahiran sosok despotik Saddam Husein. Presiden Irak 1979 - 2003, yang digulingkan AS dengan kekuatan proksi, karena dianggap berkhianat atas kepentingan Amerika.
Sahabatku... kota Samarra oleh mazhab Syiah dianggap sebagai tempat kelahiran Muhammad Al-Mahdi (868 H) atau Imam Syiah ke-12 (imam terakhir), yang acapkali disebut Imam Mahdi. Imam yang diangkat menjadi imamah pada usia belia, 5 tahun sepeninggal ayahnya Imam Hasan Askari. Imam Mahdi dianggap sebagai seorang pemimpin muslim biasa yang diberi petunjuk dan privilege oleh Allah untuk dijadikan khalifah. Imam Mahdi akan berkuasa selama tujuh tahun dan diyakini bahwa Imam Mahdi akan keluar bersama Isa as. dan membantunya membunuh Dajjal di pintu Lud di Palestina. Bahkan, sangat dipercaya bahwa Imam Mahdi akan muncul di Madinah setelah perselisihan yang terjadi akibat kematian seorang pemimpin.
Baca Juga : Menyaksikan Puncak Ritual Kolosal
Tujuannya, tentu untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan kembali syariat Islam semurni-murninya. Maka, di bawah pimpinan Al-Mahdi, imaji keadilan ditegakkan di muka bumi, sebelum datangnya hari kiamat (disorder). Kalangan Syiah berhujjah, bahwa ia menjadi pemimpin yang jujur dan adil karena akan meredistribusi aset/hartanya untuk kemajuan umat.
Sahabatku... Sekadar catatan pinggir, Samarra adalah kota kuno nan cantik, karena diapit tepi timur Sungai Tigris dan dikelilingi dua anak sungai (Al-Qatul dan Al-Yahud), sehingga keelokannya mirip sebuah pulau. Keelokan posisi itu, kemudian dipersolek lagi oleh tangan dingin para arsitek pilihan dari pelbagai negeri Islam. Desain menara Samarra yang sangat khas menjadi ikon kota yang disesaki dengan istana dan taman indah.
Di kota Samarra ini pula jamak tempat untuk berziarah. Misalnya, ke makam Imam Ali Al-Hadi dan Imam Hasan Al-Askari. Juga ada Sirdab, bangunan bawah tanah tempat yang dipercaya Imam Mahdi lahir, bersembunyi dan akhirnya gaib. Bahkan diyakini, bahwa para Imam umumnya meninggal di satu tempat dan disemayamkan di tempat lain. Tapi Imam Ali Al-Hadi dan Imam Hasan Al-Askari bermukim dan meninggal di tempat yang sama: Samarra.
Salah satu bangunan monumental di kota Samarra adalah Masjid Agung Samarra. Masjid Agung Samarra ini dibangun abad ke-9 oleh Khalifah Al-Mutawakkil, khalifah ke-10 Dinasti Abbasiyah. Ihwal ini mengingatkan pada menara Babel di masa kerajaan Babilonia di Mesopotamia.
Baca Juga : Kampung Halaman Kita Itu Bernama MAZAR
Sahabatku...Menara ini terbuat dari batu pasir, di bagian atas menara merupakan ruangan dari kayu yang digunakan untuk mengumandangkan adzan. UNESCO menyematkan Masjid Agung Samarra ini, masuk pada daftar tempat bersejarah di dunia atau World Heritage Sites 2007. Masya Allah
bersambung ke bagian ke-4
(Mukhaer Pakkanna, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. 2011 – 2018 dan 2018 - 2023).