(Diterjemahkan oleh: R Ng. Aris Syari'ati, S.Ag)
Di Yerusalem, tiap pemuda sebayamu, bak Kijang Menjangan dari kejauhan.
Suatu saat, sang kala membunuhnya. Memutus takdirnya.
Tak lelah kau mengejarnya sejak ia mengucapkan
selamat tinggal padamu dengan isyarat matanya.
tenangkan dirimu sejenak, kulihat kau bimbang dan ragu
Tak Seorang pun di Yerusalem selain engkau
Wahai Penulis Sejarah-hai sejarawan-, tunggu, Kota ini memiliki dua masa
Masa yang asing dan tenang, langkah yang tidak beranjak seolah sedang berjalan dalam tidur
Dan di sana, waktu mengintai dan bertopeng, mengendap-endap. Waspadalah selalu