Majulah IJABI
Hubungi kami di
  • Teras
  • Beranda Ustadz Jalal
  • Khazanah
  • IJABI
  • IJABIkita
  • IJABITube


Dalam penantian wajah kasih Mushthafa,
berkhidmat dengan bakti tulus untuk negeri.
Selamat datang saudara tercinta, di sini,
di bahtera bersama: majulah-IJABI. 

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk" (QS 3:103)

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusak kehormatan dan nama baiknya" (HR Muslim)


"Jelang haul pertama Allahyarham Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc (15 Februari 2021-15 Februari 2022), kami tayangkan beberapa tulisan para tokoh berbagai kalangan tentang Allahyarham. Mari kita hantarkan sebaik-baiknya doa diiringi Al-Fatihah dan Shalawat. untuk Allahyarhamhuma Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan Ibu Hj. Euis Kartini."


Picture
​Meraih Kebahagiaan Ala Tafsir Kang Jalal

Dalam buku Tafsir Kebahagiaan, Kang Jalal membahas makna kebahagiaan lewat sudut pandang yang sangat unik dan kaya. Kang Jalal menunjukkan bahwa hanya rasa bahagia yang ada di dalam diri seseoranglah yang akan mengantarkan orang tersebut menjadi orang yang baik. “Ketika Anda bahagia, Anda membangun sumber daya intelektual dengan berpikir lebih kreatif, toleran dengan perbedaan, terbuka pada ide-ide baru, dan belajar lebih efektif,” tulis Kang Jalal. 

Kang Jalal Menghadap Sang Kekasih

​
Kang Jalal sudah lama terkenal sebagai ilmuwan. Keilmuannya di bidang ilmu komunikasi. Tapi sangat terkenal sebagai cendekiawan muslim. Beliau sangat sering ke Makassar. Saudara-saudara muslim Syiah di Makassar adalah jamaah Kang Jalal. Kang Jalal adalah tokoh dan cendekiawan muslim Syiah di Tanah Air. Dengan kewafatannya, negeri ini kehilangan seorang pemikir aktifis muslim yang besar.
Picture

Picture
Kang Jalal, Di Antara Petani dan Totopong Sunda di Lebanon

Kang Jalal paham betul beratnya kehidupan petani di kampung-kampung seperti itu, apalagi petani penggarap. Beliau ingin meyakinkan, bahwa apa yang mereka lakukan selama ini punya nilai tersendiri di hadapan Allah SWT. Bukan perkejaan untuk dunia semata. Pahalanya akan terus mengalir meskipun mereka sudah meningalkan dunia ini.

Kang Jalal, Ulama Ensiklopedia Yang Mendunia
​

Kang Jalal, seorang ulama ensiklopedis yang menguasai berbagai bahasa asing, membaca ribuan buku, menulis puluhan buku, dan mewariskan pada kita semua perihal pentingnya persaudaraan dan cinta sesama umat Islam, sesama warga-bangsa, dan warga dunia. Almarhum kerap mengutip pesan Imam Ali bin Abi Thalib, "Manusia itu ada gua golongan: golongan yang bersaudara dalam satu agama dan golongan yang bersaudara sesama ciptaan Tuhan."
Picture

Picture
Kang Jalal, Sang Susi (Sunni-Syiah) Berpulang

Kang Jalal adalah intelektual yang berproses, sang pencari, salik, pejalan yang tak kunjung selesai. Kehidupan pemikiran dan keyakinannya begitu dinamis. Ia pernah menjadi Muslim tradisional, lalu menjadi sangat sekuler, lalu menjadi pemikir Islam yang bebas tanpa terikat pada ormas keagamaan tertentu, lalu menjadi seorang Muhammadiyah, lalu ICMI, dan terakhir berlabuh pada Syiah.

Manusia Hebat yang Lahir dengan Dua Tanduk

Di Indonesia ini,  hanya ada tiga intelektual yang karya-karyanya selalu aku baca tuntas. Gus Dur, Nurcholish Madjid, dan Jalaludin Rakhmat. Dari ketiganya, tulisan Kang Jalal paling top. Karena ia menulis dengan gaya  hypnowriting. Sebuah gaya penulisan yang membuka otak kanan sehingga orang yang membacanya tidak  mengantuk. Bahkan terinspirasi dan memuncratkan ide segar setelah membacanya. Membaca tulisan Kang Jalal  seperti  menonton konser Pamer Bojonya Didi Kempot dan Film Satria Bergitar Rhoma Irama. Asyik!​
Picture

Picture
Kembara Pemikiran Islam Kang Jalal
​

​Kang Jalal adalah potret intelektual beriman, yang memilih untuk memberi makna sebanyak-banyaknya pada hidup yang dibatasi—baca: dimaknai—kematian ini. Hidup untuk membela orang-orang lemah dan berkekurangan, orang-orang yang diperlemah (the oppressed/mustadh'afin).

Kang Jalal; Pena Dan Podiumnya

Kang Jalal telah memperlihatkan tiga hal yang pantas membuat saya terpukau; keluasan ilmu, kefasihan retorika, dan kemuliaan akhlak. Mungkin juga sebagian besar peserta yang hadir dalam dialog itu merasakan hal yang sama dengan saya. Kini saya tidak lagi ragu bahwa selain mazhab Sunni, dalam Islam juga ada mazhab Syiah yang dapat mencerahkan umat. Ini sudah saya yakini ketika masih duduk di bangku sekolah menengah. Buku Aboebakar Atjeh, “Syiah; Rasionalisme dalam Islam” telah lebih dahulu meyakinkan bahwa Syiah memiliki kontribusi sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. 
Picture

Picture
Kang Jalal The True Hero

"He is a true hero." Kang Jalal-lah sebagai Galilie dan Hujur bin ‘Adi, karena Kang Jalal dalam menyikapi serangan, cukup dengan sikap moderasi dengan membacakan ayat-ayat al-Quran serta menyampaikan pesan Nabi. Kang Jalal-lah sebagai perintis sikap moderasi di Kampus UIN Alauiddin. Sekarang, sikap moderasi itu baru mulai dicanangkan di kampus yang dijuluki kampus peradaban.

Mengenang Mahaguru Ilmu Komunikasi Jalaluddin Rakhmat
​
Rasanya tak ada yang tak mengenal sosok Jalaluddin Rakhmat, dosen Fikom UNPAD yang paparannya di kelas selalu memukau mahasiswa, penjelasannya selalu menghipnotis para peserta atau jamaah pengajiannya. Dalam forum seminar, kehadirannya selalu dinanti publik. Kata-katanya mengalir dan menyihir para pendengar. Cara bertuturnya ditiru oleh para pengagum yang kebanyakan adalah mahasiswa komunikasi.
Picture

Picture
Rahmat Jalaluddin Rakhmat

​
Jalaluddin Rakhmat mungkin hanya menguasai ilmu biasa, non laduni. Tapi siapapun yang pernah mendengar ia bicara dalam diskusi, atau membaca artikel dan buku-buku karyanya, tidak mungkin menyimpulkan lain kecuali bahwa ia seorang yang brilian. Keunggulan lisannya setara dengan kecanggihan tulisannya. Dengan aksen Sunda yang pekat dan artikulasi sempurna, dengan kefasihan ucapan ketika ia mengutip frase dalam bahasa Arab, Parsi maupun bahasa-bahasa Eropa, ia mahir menyindir ke sana ke mari dengan menumpanginya dalam lelucon segar.

Religiusitas Kang Jalal

​
Bagi Kang Jalal, sebagaimana dalam sebuah wawancara HU Kompas (2011) bahwa dalam latar keindonesiaan yang beraneka suku, agama dan budaya, pemunculan agama harus mengutamakan sisi nilai universal dan aspek  kebaikan bersama. Inilah yang disebutnya sebagai “agama madani”. “Kita perlu mengembangkan pemahaman agama madani. Ini bukan agama baru, melainkan pemahaman yang mengambil nilai-nilai universal dalam setiap agama dan berkonsentrasi memberikan sumbangan bagi kemanusiaan dan peradaban,”
​
Picture

Picture
Jalaluddin Rakhmat, Ia Yang Berkhidmat Untuk Ilmu dan Umat

​
Sebagai seorang cendekiawan, dedikasi Kang Jalal dalam dunia keilmuan memang menonjol. Namun tak banyak yang mengetahui kiprahnya dalam memperjuangkan mustadh'afin (kaum terpinggirkan). “Kita dapat menemukan Tuhan dalam pengkhidmatan kepada sesama,” begitu pesan yang kerap diulang-ulang kepada murid-muridnya di SMU plus Muthahhari atau disampaikan dalam pengajian Minggu pagi di masjid dekat rumahnya, Almunawarah. Bukan sekadar retorika, visi itu selalu ia pegang sejak awal membangun Yayasan Muthahhari.

Mengapa Sebagian Orang Membencinya?

Propaganda anti-Syiah di era Perang Suriah, juga dilakukan oleh agen-agen lokal dari negara-negara pendukung milisi “jihad”. Melalui pencetakan jutaan eksemplar buku “kesesatan Syiah” yang dibagikan gratis, ceramah-ceramah para ustadz radikal, maupun aksi-aksi penggalangan dana. Segala jenis cerita mengerikan disebut, tak peduli betapa tidak masuk akalnya. Perang Suriah adalah proyek global Imperium (Barat). Dan salah satu korban dari proyek global ini adalah Kang Jalal. Segala cacian keji disematkan padanya. Acara-acara orasi beliau diboikot.
Picture

Picture
Dari Al-Quran Syiah Hingga Belajar Dakwah

Saya tetap mengenang Kang Jalal sebagai intelektual Islam yang bebas dan berani. Ia sangat kritis bahkan terhadap semua hal. Namun, ia tahu batas. Ia misalnya tak pernah mengkritik apalagi menyalahkan Qur’an, Nabi SAW, dan para Sahabat yang Ahli al-Bait. Yang dilakukan Kang Jalal selama ini adalah mereview pemikiran para ulama Syiah di depan publik Islam Indonesia yang mayoritas Sunni. Ia tak banyak menafsirkan Qur’an. Ia lebih banyak mengutip kitab-kitab tafsir karya para ulama klasik dan kontemporer. 

Islam Alternatif dan Islam Aktual, Memberikan Pemikiran Alternatif yang Sangat Aktual
​

​Menurut Kang Jalal, “Agama bisa berperan dan tidak berperan, tergantung pada Anda; bergantung pada peranan yang Anda berikan bagi agama; bergantung pada bagaimana Anda memandang agama.” Kang Jalal berpendapat: Agama akan bisa berperan bila agama itu melahirkan dimensi ideologi yang mendorong perubahan sosial, dan bila dimensi sosial agama menancap cukup kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Picture

Picture
​Jalaluddin Rakhmat dan Islam Mazhab Cinta

Kang Jalal berdakwah tentang Islam Mazhab Cinta ini sejak tahun 1980-an, baik melalui buku-buku keislaman yang ditulisnya, maupun melalui aktivitas dakwah di masjid dan forum-forum lain. Diantara buku yang ditulisnya adalah Islam Aktual (1994), Islam Alternatif (1995), Kuliah-kuliah Tasawuf (2000), Dahulukan Akhlak di atas Fiqh (2003), Islam dan Pluralisme: Akhlak Qur’an Menyikapi Perbedaan (2006), dan Meraih Cinta Ilahi (2008).
​

Kang Jalal Tak Kesepian Lagi​

Kita tentu saja boleh berbeda pendapat, bahkan kita katakan Kang Jalal bisa juga salah, tapi beliau sebenarnya adalah orang yang ingin standar-standar pemahaman yang ilmiah, ketat (stringent), dan bisa dipertanggungjawabkan secara historis selalu diterapkan dalam cara kita memahami Islam. Dan kita tak boleh lupa, meski mazhab Syiah yang dipeluknya adalah semacam esoterisme dalam Islam, aliran pemikiran Islam yang paling menarik hatinya adalah al-hikmah al-muta'aliyah (teosofi transenden).
Picture


Telah Dikunjungi Sebanyak
web counter
Statistik Kunjungan

Picture
2012-2018 © IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia)
Hubungi kami melalui: