Sebagai seorang cendekiawan, dedikasi Kang Jalal dalam dunia keilmuan memang menonjol. Namun tak banyak yang mengetahui kiprahnya dalam memperjuangkan mustadh'afin (kaum terpinggirkan). “Kita dapat menemukan Tuhan dalam pengkhidmatan kepada sesama,” begitu pesan yang kerap diulang-ulang kepada murid-muridnya di SMU plus Muthahhari atau disampaikan dalam pengajian Minggu pagi di masjid dekat rumahnya, Almunawarah. Bukan sekadar retorika, visi itu selalu ia pegang sejak awal membangun Yayasan Muthahhari.
Dina Y. Sulaeman
Dosen Hubungan Internasional, Penulis Aktif dan Pengamat Geopolitik Timur Tengah Propaganda anti-Syiah di era Perang Suriah ini dilakukan pula oleh agen-agen lokal dari negara-negara pendukung milisi “jihad”. Melalui pencetakan jutaan eksemplar buku “kesesatan Syiah” yang dibagikan gratis, ceramah-ceramah para ustadz radikal, maupun aksi-aksi penggalangan dana. Segala jenis cerita mengerikan disebut, tak peduli betapa tidak masuk akalnya. Perang Suriah adalah proyek global Imperium (Barat). Dan salah satu korban dari proyek global ini adalah Kang Jalal. Segala cacian keji disematkan padanya. Acara-acara orasi beliau diboikot.
Abdul Moqsith Ghazali
Cendekiawan NU Saya tetap mengenang Kang Jalal sebagai intelektual Islam yang bebas dan berani. Ia sangat kritis bahkan terhadap semua hal. Namun, ia tahu batas. Ia misalnya tak pernah mengkritik apalagi menyalahkan Qur’an, Nabi SAW, dan para Sahabat yang Ahli al-Bait. Yang dilakukan Kang Jalal selama ini adalah mereview pemikiran para ulama Syiah di depan publik Islam Indonesia yang mayoritas Sunni. Ia tak banyak menafsirkan Qur’an. Ia lebih banyak mengutip kitab-kitab tafsir karya para ulama klasik dan kontemporer. Ia juga tak pernah betul-betul melakukan riset al-jarah dan al-ta’dil dalam studi Hadits. Ia hanya mengutip para ulama lain yang menyoal kredibilitas sejumlah para perawi dan penulis Hadits.
Budhy Munawar Rachman
Pendiri Nurcholish Madjid Society, Dosen dan Penulis Buku dan Kajian Filsafat Menurut Kang Jalal, “Agama bisa berperan dan tidak berperan, tergantung pada Anda; bergantung pada peranan yang Anda berikan bagi agama; bergantung pada bagaimana Anda memandang agama.” Kang Jalal berpendapat: Agama akan bisa berperan bila agama itu melahirkan dimensi ideologi yang mendorong perubahan sosial, dan bila dimensi sosial agama menancap cukup kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Prof Dr Ahmad Najib Burhani MA
Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Profesor Riset di LIPI Jelang haul pertama Allahyarham Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc (15 Februari 2021-15 Februari 2022), kami tayangkan beberapa tulisan para tokoh berbagai kalangan tentang Allahyarham. Mari kita hantarkan sebaik-baiknya doa diiringi Al-Fatihah dan Shalawat. untuk Allahyarhamhuma Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan Ibu Hj. Euis Kartini.
Haidar Bagir
Direktur Utama Kelompok Mizan, Pengajar Filsafat Dan Tasawuf Jelang haul pertama Allahyarham Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc (15 Februari 2021-15 Februari 2022), kami tayangkan beberapa tulisan para tokoh berbagai kalangan tentang Allahyarham. Mari kita hantarkan sebaik-baiknya doa diiringi Al-Fatihah dan Shalawat. untuk Allahyarhamhuma Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan Ibu Hj. Euis Kartini.
Allahyarham KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat
Di batas kota, mereka meninggalkan Nabi saw sempoyongan. Dengan tertatih-tatih, hampir merayap, akhirnya Nabi saw mulia menjatuhkan dirinya di bawah pohon anggur di kebun Utbah dan Syaibah (kedua-duanya) anak Rabiah. Zaid dengan setia mengikuti darah merah yang ditinggalkan kaki-kaki kekasihnya. Keduanya bersandar ke dinding kebun, kelelahan, kesakitan, dan kelaparan. Di tengah-tengah keheningan, terdengar suara yang menyayat hati, lembut dan gemetar. Suara itu datang dari sesosok tubuh dengan kaki-kaki yang berlumuran darah, tubuh yang basah keringat, dan pipi yang digenangi air mata.
Allahyarham KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat
Pada sepuluh Ramadhan sepuluh tahun setelah kenabian. Setelah mendampingi Nabi saw dalam penjara Quraish di Lembah Abi Thalib, setelah menanggung kesengsaraan dan kelaparan, belahan nyawa Nabi saw Sayyidah Khadijah al-Kubra as, menghembuskan nafasnya yang terakhir. KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat Ketua Dewan Syura IJABI "Bahagia itu seperti kupu-kupu. Makin kamu kejar, makinlah ia menghindar. Arahkan perhatianmu kepada yang lain, kupu-kupu itu akan datang dan dengan lembut singgah di atas bahumu." KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat Ketua Dewan Syura IJABI Apakah boleh tidak shalat Jumat karena merebaknya wabah covid-19 yang sangat membahayakan itu? Jawabannya bukan hanya boleh, tapi HARUS! |
|