Muchniar
Ahad, 07 Februari, bertempat di Hotel Jolin kota Makassar, Pengurus Wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait (PW IJABI) Sulawesi Selatan melaksanakan agenda rutin “Konsolidasi dan Rapat Kerja”. Selain menjadi media konsolidasi serta penggodokan dan peninjauan kembali program kerja, pertemuan ini juga menjadi sarana silaturrahmi antar pengurus daerah yang memang terpisah relatif jauh di wilayah ini. (majulah-IJABI)
Ahad, 07 Februari, bertempat di Hotel Jolin kota Makassar, Pengurus Wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait (PW IJABI) Sulawesi Selatan melaksanakan agenda rutin “Konsolidasi dan Rapat Kerja”. Selain menjadi media konsolidasi serta penggodokan dan peninjauan kembali program kerja, pertemuan ini juga menjadi sarana silaturrahmi antar pengurus daerah yang memang terpisah relatif jauh di wilayah ini. (majulah-IJABI)
Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 09.30 pagi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne dan Mars IJABI, serta pembacaan teks pancasila sebagai salah satu hal yang wajib pada setiap kegiatan-kegiatan resmi IJABI. Peserta yang menghadiri kegiatan tersebut berkisar 35 orang yang merupakan utusan-utusan Pengurus Daerah (PD), Pengurus Cabang (PC), dan PW IJABI Sul-Sel. Pada kesempatan ini, PD yang mengirimkan utusannya, yaitu PD Makassar, PD Pare-pare, PD Maros, PD Jeneponto, dan PD Soppeng, pun PD persiapan Gowa dan Palopo juga turut berpartisipasi. Sementara PC berasal dari Biring Kanaya, Panakukang, Manggala, dan Tamalate. Melihat partisipasi peserta, maka forum ini pun menjadi media silaturrahmi para pengurus dalam lingkup IJABI Sul-Sel.
Selaku ketua umum PW IJABI Sul-Sel, Ustadz Mukhammad Idrus., SE., M. Si., Ak., CA dalam sambutannya menyerukan perihal penguatan internal yang mesti dibenahi dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang tidak produktif. Masih dalam sambutannya, Ustadz Idrus juga mengharapkan lahirnya kesepahaman dan ide-ide kreatif pada kegiatan ini yang akan menjadi fokus arahan PW IJABI Sul-Sel dalam masa kerjanya ke depan.
Menyambung harapan Ustadz Idrus tentang masa depan IJABI, Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat, LC., MA sebagai dewan syura IJABI mengawali pembicaraannya dengan mengajukan pertanyaan personal kepada masing-masing peserta tentang usia yang dihabiskan untuk apa? Pertanyaan ini serupa alarm untuk menyegarkan semangat dalam mendulang kecintaan dan pengkhidmatan terhadap Rasulullah Muhammad Saw. Sebab semanis-manisnya pekerjaan adalah berkhidmat kepada Rasulullah Muhammad Saw dan ahlul baitnya yang suci, sebagaimana penengasan Ustadz Miftah dalam pencerahannya.
Selaku ketua umum PW IJABI Sul-Sel, Ustadz Mukhammad Idrus., SE., M. Si., Ak., CA dalam sambutannya menyerukan perihal penguatan internal yang mesti dibenahi dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang tidak produktif. Masih dalam sambutannya, Ustadz Idrus juga mengharapkan lahirnya kesepahaman dan ide-ide kreatif pada kegiatan ini yang akan menjadi fokus arahan PW IJABI Sul-Sel dalam masa kerjanya ke depan.
Menyambung harapan Ustadz Idrus tentang masa depan IJABI, Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat, LC., MA sebagai dewan syura IJABI mengawali pembicaraannya dengan mengajukan pertanyaan personal kepada masing-masing peserta tentang usia yang dihabiskan untuk apa? Pertanyaan ini serupa alarm untuk menyegarkan semangat dalam mendulang kecintaan dan pengkhidmatan terhadap Rasulullah Muhammad Saw. Sebab semanis-manisnya pekerjaan adalah berkhidmat kepada Rasulullah Muhammad Saw dan ahlul baitnya yang suci, sebagaimana penengasan Ustadz Miftah dalam pencerahannya.
Masih menurut beliau, bahwa menjadi bagian dari pengurus IJABI adalah merupakan salah satu jalan pemantik senyum Sang Nabi jika dilakukan dengan penuh kecintaan. Kualitas kecintaan itu dapat diukur pada kemampuan bersikap tegas di hadapan kekufuran dengan cara senantiasa memperjuangkan hak orang-orang tertindas, dan memulainya dari hal-hal yang kecil. Selain itu, memiliki tingkat empati yang tinggi, serta memperbanyak ruku’ dan sujud juga adalah syarat menjadi bagian dari bahtera Rasululullah Muhammad saw.
Usai menyampaikan ceramahnya, Ustadz Miftah membuka dialog dengan peserta yang mengajukan pertanyaan. Selanjutnya, forum diisi oleh Ustadz Muhammad Ashar., ST., M. Si yang memaparkan tentang 4 Pilar Ideologi IJABI meliputi, Islam rasional-spiritualis, non sektarianisme, pluralisme, dan Islam madani. Rencananya keempat pilar ini akan diajukan saat Muktamar PP IJABI nanti agar menjadi acuan dalam gerak langkah berIJABI.
Guna mendengar secara langsung perkembangan IJABI pada tingkatan PD, Faisal Ramadhan Pusadan yang menjadi pimpinan sidang pada forum kordinasi dan rapat kerja ini memberikan kesempatan kepada setiap perwakilan PD untuk menyampaikan pandangannya. Simpulan dari pandangan tersebut meliputi penguatan kelembagaan, penguatan ekonomi berbasis sumber daya daerah masing-masing, penguatan kaderisasi, dan penguatan jaringan dengan berkunjung ke tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. PW IJABI Sul-Sel berjanji akan menindaklanjuti simpulan ini dengan berbagai kegiatan sebagaimana permintaan setiap PD sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan ini berjalan lancar, dan penuh nuansa kekeluargaan. Pada pukul 16.10 wita, setelah melantunkan doa bersama Ustadz Miftah, kegiatan ini berakhir. Ditandai dengan dikumandangkannya kalimat, “Wamaa Taufiiqii Illabillahi ‘alaihi Tawakkaltu wa ilaihi Uniib” (dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku kembali) oleh seluruh hadirin.
Usai menyampaikan ceramahnya, Ustadz Miftah membuka dialog dengan peserta yang mengajukan pertanyaan. Selanjutnya, forum diisi oleh Ustadz Muhammad Ashar., ST., M. Si yang memaparkan tentang 4 Pilar Ideologi IJABI meliputi, Islam rasional-spiritualis, non sektarianisme, pluralisme, dan Islam madani. Rencananya keempat pilar ini akan diajukan saat Muktamar PP IJABI nanti agar menjadi acuan dalam gerak langkah berIJABI.
Guna mendengar secara langsung perkembangan IJABI pada tingkatan PD, Faisal Ramadhan Pusadan yang menjadi pimpinan sidang pada forum kordinasi dan rapat kerja ini memberikan kesempatan kepada setiap perwakilan PD untuk menyampaikan pandangannya. Simpulan dari pandangan tersebut meliputi penguatan kelembagaan, penguatan ekonomi berbasis sumber daya daerah masing-masing, penguatan kaderisasi, dan penguatan jaringan dengan berkunjung ke tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. PW IJABI Sul-Sel berjanji akan menindaklanjuti simpulan ini dengan berbagai kegiatan sebagaimana permintaan setiap PD sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan ini berjalan lancar, dan penuh nuansa kekeluargaan. Pada pukul 16.10 wita, setelah melantunkan doa bersama Ustadz Miftah, kegiatan ini berakhir. Ditandai dengan dikumandangkannya kalimat, “Wamaa Taufiiqii Illabillahi ‘alaihi Tawakkaltu wa ilaihi Uniib” (dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku kembali) oleh seluruh hadirin.