Setiap saat, setiap hari di hadapan kita terbentang berbagai lembaran pilihan kegiatan, yang bila kita gali dari nilai-nilai yang ada semua dapat bermuara menjadi potensi amal baik yang berlimpah. Baik ketika beraktivitas secara perseorangan atau beraktivitas secara bersama. Dari mulai penggiat kebersihan lingkungan sampai penentu kebijakan daerah. Dari rakyat biasa sampai seorang presiden. Dari rumah tangga sampai sebuah organisasi masyarakat.
Setiap saat, setiap hari di hadapan kita terbentang berbagai lembaran pilihan kegiatan, yang bila kita gali dari nilai-nilai yang ada semua dapat bermuara menjadi potensi amal baik yang berlimpah. Baik ketika beraktivitas secara perseorangan atau beraktivitas secara bersama. Dari mulai penggiat kebersihan lingkungan sampai penentu kebijakan daerah. Dari rakyat biasa sampai seorang presiden. Dari rumah tangga sampai sebuah organisasi masyarakat.
Kita telah tahu, ketika seseorang berjalan di area umum dan melihat ada duri/batu/sampah kemudian mereka singkirkan, orang lain akan mengetahui itu sebagai kebaikan. Petugas gober sedang membersihkan selokan sehingga aliran airnya menjadi lancar, masyarakat akan memuji pekerjaan itu. Karang Taruna membuat sebuah acara sehinga warganya menjadi terhibur dan bahkan dapat memperolah keuntungan ekonomi, masyarakat akan senang dan akan terus mendukung pekerjaan Karang Taruna tersebut.
Baca Juga : Berbagi Rezeki, Berkah Shalawat Nabi
Setiap yang memberi manfaat kepada Anda, Anda akan merasa berbahagia. Setiap yang bermanfaat untuk masyarakat, masyarakan akan bahagia, setiap yang memberi manfaat terhadap makhluk, makhluk akan berbahagia.
Lalu bagaimana dengan subyek pelaku tersebut? Nampaknya inilah yang perlu dipertajam dari apa yang kita lakukan (kalau kita sebagai subyek pelaku)
Seperti yang sering kita niatkan, bahwa dalam mencari nafkah misalnya, selalu terbesit dalam hati tak lain agar kita dapat menghidupi diri dan yang menjadi tanggungan kita, sehingga terhindar dari meminta-minta. Atau dalam sebuah organisasi, kita bentuk komunitas, atau divisi yang semoga dengan itu bisa melakukan perkerjaan lebih sehingga kwalitas hidup ini lebih meningkat. Kita bantu anak yang tidak dapat sekolah dengan penghasilan lebih yang kita terima, kita tajamkan pendengaran, penglihatan, dan rasa empati kita terhadap lingkungan di sekitar kita, barangkali ada jeritan darinya yang memanggil kita tetapi sering tidak kita sadari.
Pun begitu, semoga demikian adanya, dengan apa yang dikhtiarkan oleh PW IJABI Jawa Barat ini. Kami menyebutnya khitanan anak-anak kesayangan Rasul Saw. Bertempat di panti asuhan Yatim Katresna, di Kab. Bandung, kegiatan ini kami lakukan pada hari Minggu, 06 Oktober 2024 mulai pukul 05.00 sampai dengan 15.00 WIB. Kegiatan khitanan yang diikuti oleh tidak kurang dari 150 anak yang umur antara 2 sampai 9 tahun tersebut, terlihat begitu antusias dari mulai pendaftaran sampai pulang kembali kerumahnya, dengan bawaan identitas telah di khitan. Selain pakaian yang disediakan, anak-anak tersebut juga dibekali obat-obatan, bingkisan makanan kesukaannya, roti buaya, juga sejumlah uang.
Apakah PW IJABI Jawa Barat mampu menyediakan kebutuhan semua itu untuk 150-an anak khitan? Tidak. Kami hanya mampu berniat, dan berkeyakinan bahwa Tuhan Maha Kaya. Seraya berusaha menjadikan usaha ini usaha bersama. Kami bekerja sama dengan Alumni Kedokteran UNPAD angkatan 94 untuk beberapa dokter dan asistennya. Juga bekerja sama dengan Klinik HEGAR—klinik di daerah Yayasan Yatim berdomisili—untuk membantu menyediakan tempat dan sekaligus petugas penyedia obatnya. Pemerintah Desa setempat untuk azas berbangsa dan bernegara, termasuk warga segitar, baik keamanan, kebersihan, juga karang tarunanya untuk kepanitiaan dan kelancara acara. Tak terkecuali para donator, para dermawan, para perusahaan yang telah memfungsikan dananya sebagai bagian dari kegiatan amal. Ju’zitum an ahlul bait as khaira.
Para anak khitan dan orang tuanya juga disediakan makanan gratis yang bisa dinikmati sambil menunggu giliran dikhitan, dan diselah pelaksanaan khitanan ini dari mulai pukul 07.00, anak-anak dihibur dengan lantunan shalawat, hiburan Ahsan Gambus, Pencak Silat, juga nasihat dari ustad. Dalam hal ini oleh Ustad Dede Anwar Suryana.
Di bawah ini kami sertakan sebagain foto-foto kegiatan itu, semoga ini menjadi amal baik kita bersama, tanpa kebersamaan kami tidak mungkin untuk melangkah sendiri, bahkan mungkin menjadi tidak berarti. Walaupun tidak berarti (bila dibanding anugerah Illahi dan petunjuk Nabi yang suci), “Janganlah Berhenti Hadirkan Bukti”
(Sukardi - PW IJABI Jawa Barat)
Kita telah tahu, ketika seseorang berjalan di area umum dan melihat ada duri/batu/sampah kemudian mereka singkirkan, orang lain akan mengetahui itu sebagai kebaikan. Petugas gober sedang membersihkan selokan sehingga aliran airnya menjadi lancar, masyarakat akan memuji pekerjaan itu. Karang Taruna membuat sebuah acara sehinga warganya menjadi terhibur dan bahkan dapat memperolah keuntungan ekonomi, masyarakat akan senang dan akan terus mendukung pekerjaan Karang Taruna tersebut.
Baca Juga : Berbagi Rezeki, Berkah Shalawat Nabi
Setiap yang memberi manfaat kepada Anda, Anda akan merasa berbahagia. Setiap yang bermanfaat untuk masyarakat, masyarakan akan bahagia, setiap yang memberi manfaat terhadap makhluk, makhluk akan berbahagia.
Lalu bagaimana dengan subyek pelaku tersebut? Nampaknya inilah yang perlu dipertajam dari apa yang kita lakukan (kalau kita sebagai subyek pelaku)
Seperti yang sering kita niatkan, bahwa dalam mencari nafkah misalnya, selalu terbesit dalam hati tak lain agar kita dapat menghidupi diri dan yang menjadi tanggungan kita, sehingga terhindar dari meminta-minta. Atau dalam sebuah organisasi, kita bentuk komunitas, atau divisi yang semoga dengan itu bisa melakukan perkerjaan lebih sehingga kwalitas hidup ini lebih meningkat. Kita bantu anak yang tidak dapat sekolah dengan penghasilan lebih yang kita terima, kita tajamkan pendengaran, penglihatan, dan rasa empati kita terhadap lingkungan di sekitar kita, barangkali ada jeritan darinya yang memanggil kita tetapi sering tidak kita sadari.
Pun begitu, semoga demikian adanya, dengan apa yang dikhtiarkan oleh PW IJABI Jawa Barat ini. Kami menyebutnya khitanan anak-anak kesayangan Rasul Saw. Bertempat di panti asuhan Yatim Katresna, di Kab. Bandung, kegiatan ini kami lakukan pada hari Minggu, 06 Oktober 2024 mulai pukul 05.00 sampai dengan 15.00 WIB. Kegiatan khitanan yang diikuti oleh tidak kurang dari 150 anak yang umur antara 2 sampai 9 tahun tersebut, terlihat begitu antusias dari mulai pendaftaran sampai pulang kembali kerumahnya, dengan bawaan identitas telah di khitan. Selain pakaian yang disediakan, anak-anak tersebut juga dibekali obat-obatan, bingkisan makanan kesukaannya, roti buaya, juga sejumlah uang.
Apakah PW IJABI Jawa Barat mampu menyediakan kebutuhan semua itu untuk 150-an anak khitan? Tidak. Kami hanya mampu berniat, dan berkeyakinan bahwa Tuhan Maha Kaya. Seraya berusaha menjadikan usaha ini usaha bersama. Kami bekerja sama dengan Alumni Kedokteran UNPAD angkatan 94 untuk beberapa dokter dan asistennya. Juga bekerja sama dengan Klinik HEGAR—klinik di daerah Yayasan Yatim berdomisili—untuk membantu menyediakan tempat dan sekaligus petugas penyedia obatnya. Pemerintah Desa setempat untuk azas berbangsa dan bernegara, termasuk warga segitar, baik keamanan, kebersihan, juga karang tarunanya untuk kepanitiaan dan kelancara acara. Tak terkecuali para donator, para dermawan, para perusahaan yang telah memfungsikan dananya sebagai bagian dari kegiatan amal. Ju’zitum an ahlul bait as khaira.
Para anak khitan dan orang tuanya juga disediakan makanan gratis yang bisa dinikmati sambil menunggu giliran dikhitan, dan diselah pelaksanaan khitanan ini dari mulai pukul 07.00, anak-anak dihibur dengan lantunan shalawat, hiburan Ahsan Gambus, Pencak Silat, juga nasihat dari ustad. Dalam hal ini oleh Ustad Dede Anwar Suryana.
Di bawah ini kami sertakan sebagain foto-foto kegiatan itu, semoga ini menjadi amal baik kita bersama, tanpa kebersamaan kami tidak mungkin untuk melangkah sendiri, bahkan mungkin menjadi tidak berarti. Walaupun tidak berarti (bila dibanding anugerah Illahi dan petunjuk Nabi yang suci), “Janganlah Berhenti Hadirkan Bukti”
(Sukardi - PW IJABI Jawa Barat)