Dia memang lahir di Arab, namun beliau wafat pada tahun 578M sebelum Muhammad Saw diutus menjadi Rasul. Tetapi dia dikenal sangat dermawan dan berakhlak mulia, memberi makan orang lapar, menolong orang kesusahan, menjaga kehormatan orang lain, menyebarkan kedamaian. Menurut Rasulullah Saw, ini sifat-sifat orang mukmin. Tetapi karena belum mengenal Islam, para ulama pusing dimana menempatkannya di akhirat, di surga atau di neraka? Ustadz Jalaluddin Rakhmat punya jawaban sendiri di dalam tulisan ini. [majulah-ijabi.org]
SUATU hari, Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as, "Hai Musa, bila nanti kau akan bertemu dengan-Ku lagi, bawalah seseorang yang menurutmu kamu lebih baik daripada dia." Nabi Musa as lalu pergi ke mana-mana; ke jalanan, pasar, dan tempat-tempat ibadat. Ia selalu menemukan dalam diri setiap orang itu suatu kelebihan dari dirinya. Mungkin dalam beberapa hal yang lain, orang itu lebih jelek dari Nabi Musa, tetapi Nabi Musa selalu menemukan ada hal pada diri orang itu yang lebih baik dari dirinya. Nabi Musa tidak mendapatkan seorang pun yang terhadapnya Nabi Musa dapat berkata, "Aku lebih baik dari dia." |
TentangHalaman ini untuk mengumpulkan tulisan-tulisan dan pendapat Ustadz Jalal yang lebih "serius", baik yang sudah pernah dimuat di berbagai sumber, maupun yang disiapkan khusus oleh beliau untuk mengisi rubrik ini. Silahkan mengirimkan tanggapan atas tulisan-tulisan di sini dengan mengirimkan-nya kepada Admin di: Arsip
April 2014
Subjek
All
|